SejarahSingkat Satuan Lembaga PAUD Taman kanak-kanak Nur-rahman didirikan pada tahun 2017 dibawah nuangan yayasan Al-Aziz. Tokoh yang paling berjasa dalam membina lahirnya Taman Kanak-kanak Annur adalah Bunda Chandrawaty, serta Aziz Arrosyid.
3 1 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN f. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak usia Dini g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7 h. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014 i. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan …. B. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai 1. Acuan bagi Pengelola dan Pendidik dalam menyusun program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak. 2. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan Program Pengemba ngan Kompetensi yang Dicapai Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa Mengenal perilaku balk sebagai cerminan akhlak mulia Menunjukkan periaku santun sebagai cerminan akhlak mulia Materi Pembelajaran • Doa-doa doa sebelum dan sesudah belajar, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan bangun tidur, doa untuk kedua orang tua, mengenal hari-hari besar agama, hari- hari besar agama, cara ibadah sesuai hari besar agama, tempat ibadah, tokoh keagamaan. • Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan agama dan adat setempat; misalnya tata cara berbicara secara santun, cara berjalan melewati orang tua, cara meminta bantuan, cara menyampaikankan terima kasih setelah mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai agamanya misalnya; berdoa, tata caramakan, tata cara memberi salam, cara berpakaian, menolong teman, orang tua dan guru. PAUD kepada peserta didik. 3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan. 4. Dst. C. Visi, Misi dan Tujuan Satuan PAUD 1. Visi Taman Kanak-Kanak Kenanga “Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia” 2. Misi Taman Kanak-Kanak Kenanga a. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif. b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak. c. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia secara mandiri. d. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, akuntabel, dan berdaya saing nasional. 3. Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga a. Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri b. Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya. c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana. Fisik Motorik Memiliki perilaku yang mencerm inkan hidup sehat Mengena l anggota tubuh, fungsi, dan gerakann ya untuk pengemb angan motorik kasar dan motorik halus Menggun akan anggota 3 1 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN Mengetahui cara hidup sehat Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat • Kebiasaan anak makan makanan bergizi berpakaian bersih,menjaga kebersihan lingkungan misalnya; kebersihan tempat belajar dan lingkungan, menjaga kebersihan alat main dan milik pribadi. • Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, kebutuhan agar anggota tubuh tetap sehat, berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar dalam kelenturan, kekuatan, kestabilan, keseimbangan, kelincahan, kelenturan, koordinasi tubuh. • Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, bergelantungan, menendang, berguling dengan menggunakan gerakan secara terkontrol, seimbang dan lincah dalam • Keterampilan motorik halus untuk melatih koordinasi mata dan tangan, kelenturan pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan jari- jari tangan, melalui kegiatan antara lain; meremas, menjumput, meronce, menggunting, menjahit, mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar, menempel, makan, dll • Permainan motorik kasar atau halus dengan aturan. • Cara merawa kebersihan diri misal mencuci tangan, berlatih toilet, merawat gigi, mulut, telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari; memakai baju bersih, memilih makanan dan minuman yang sehat, makanan yang diperlukan tubuh agar tetap sehat, 1 2 2 9 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN Program Pengemba Kompetensi yang Dicapai Kognitif Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif Mengetahui cara memecahkan masalah sehari- hari dan berperilaku kreatif Menyelesaikan masalah sehari- hari secara kreatif Mengenal benda- benda disekitarnya nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda- benda di sekitar yang dikenalnya nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya melalui berbaga i hasil karya • Cara menghindarkan dir dari bahaya kekerasan melindungi anggota tubuh yang terlarang mulut, dada, alat kelamin, pantat; waspada terhadap orang asingtidak dikenal, • Cara menghindari diri dari benda-benda berbahaya misalnya pisau, listrik, pestisida, kendaraan saat di jalan raya • Cara menggunakan toilet dengan benar tanpa bantuan • Kebiasaan buruk yang harus dihindari permen, nonton tv atau main game lebih dari 1 jam setiap hari, tidur terlalu larut malam, jajan sembarang. • Membiasakan eksploratif, • Cara bertanya • Cara mendapatkan jawaban. • Pemahaman tentang kreatif, • Membiasakan kerja secara kreatif, • Cara mengenali masalah, • Cara mengetahui penyebab masalah, • Cara mengatasi masalah, • Menyelesaikan kegiatan dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah. • bentuk dua dimensi persegi, segi tiga, bulat, segi panjang, • bentuk tiga dimensi kubus, balok, limas, tabung, ukuran panjang-pendek, • besar-kecil, berat-ringan, sebentar-lama, bilangan satuan, puluhan, • tekstur kasar-halus, keras-lunak, • suara cepat-lambat, keras-halus, tinggi rendah, • pengelompokkan berdasarkan warna, bentuk, ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran, ukuran- bentuk, warna ukuran-bentuk, • membandingkan benda berdasarkan ukuran “lebih dari — kurang dari”, “palingter • mengurutkan benda berdasarkan seriasi kecil-sedang-besar • mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi sangat kecil- lebih kecil- kecil- besar- lebih besar- paling besar, • pola ABC-ABC, ABCD-ABCD berdasarkan urutan warna, bentuk, ukuran, bunyi, warna, fungsi, sumber, dll. • Mencocokkan lambang bilangan dengan jumlah bilangan • Hubungan satu ke satu, satu ke banyak, kelompok ke kelompok • Lambang bilangan • Mencocokkan Materi 1 2 2 9 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN I I D O K U M E N I K U R I K U L U M S A T U A N P A U D T K K E A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang P e n d i d i k a n a n a k u s i a d i n i d i Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik PAUD. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum Taman Kanak- Kanak Kenanga juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untuk peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan. Dst..... 2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan d. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan PAUD 2 8 1 3 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN 1. Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam • Pengembangan pendidikan di TK Kenanga • Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana • Dst. 2. Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam • Pengembangan program Taman kanak-Kanak • Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak • Mengelola administratif Taman kanak-Kanak • Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman Kanak-Kanak • Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman Kanak- Kanak 3. Guru bertanggung jawab dalam • Menyusun rencana pembelajaran • Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya • Mencatat perkembangan anak • Menyusun pelaporan perkembangan anak • Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting. 4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam • Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan peserta didik • Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik • Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak • Mengelola keuangan C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga terletak di Jalan Kenanga Nomor 25 Rt 12 Rw 17 Kelurahan Balangbong Kecamatan Kedoya Kabupaten Abal-Abal Provinsi Mercury. D. Status Satuan lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga merupakan satuan PAUD yang dikelola dengan management berbasis masyarakat dibawah naungan Yayasan Mahardika, telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal nomor 10 Akep2006 untuk program Taman kanak-Kanak dan telah telah lulus akreditasi dari BAN PNF tahun 2013 dengan Nomor sertifikat …….. Program Pengemba ngan Kompetensi yang Dicapai Materi Pembelajaran Mengenal lingkungan sosial keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan sosial keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi dalam bentuk • Keluarga hubungan dalam keluarga, peran, kebiasaan, garis keturunan, dst, • teman nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat tinggal dst, • lingkungan geografis pedesaan pantai pegunungankota, • kegiatan orang-orang di pagisore hari, dst, pekerjaan petani, buruh, guru, di, • budaya perayaan terkait adat, pakaian, tarian, makanan, dst, • tempat-tempat umum sekolah, pasar, kantor pos, kantor polisi, terminal, dst, • berbagai jenis transportasi transportasi darat, air, udara, Mengenal lingkungan alam hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu- batuan, dip Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu- batuan, dip dalam bentuk gambar, • Hewan misalnya; jenis nama, ciri-ciri, bentuk, • Kelompok hewan berdasarkan makanan herbivora, omnivora, karnivora, • kelompok hewan berdasarkan manfaat hewan ternakpeliharaanbuas, • tanaman dikenalkan dengan jenis tanaman daratair, perdubatang, buahhiaskayu, semusimtahunan, • bermacam bentuk dan warna daun dan bermacam akar, • berkembang biak biji stek cangkokberanak membelah diridaun, • cara merawat tanaman, dst, Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dip Menggunaka n teknologi sederhana untuk • Nama benda, • bagian-bagian benda, • fungsi, • cara menggunakan secara tepat, dan cara merawat. Alat dan benda yang dimaksud dapat berupa peralatan ekolah, perabot rumah tangga, perkakas kerja, peralatan elektronik, barang-barang bekas pakai. 1 4 2 7 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN Lampiran CONTOH UTUH KTSP BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
BagianI Profil Lembaga. A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD. B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan guru dan Uraian Tugas. C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD. D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll) Bagian II Dokumen I. A. Pendahuluan
Postingan ini membahas tentang Sejarah Perkembangan PAUD. Materi diambil dari buku Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini yang ditulis oleh Dr. Yuliani Nurani Sujiono, Sejarah Perkembangan PAUD di IndonesiaPerkembangan PAUD Setelah Kemerdekaan Sejarah Perkembangan PAUD di Indonesia Merujuk pada dokumen Kerangka Besar Pembangunan PAUD Indonesia Periode 2011-2045 KBPPI,Depdiknas, Dirjen PNFI tentang sejarah PAUD di Indonesia akan dijelaskan secara singkat dalam uraian berikut ini. Kehadiran PAUD di Indonesia sesungguhnya dimulai sejak sebelum kemerdekaan. Pada masa tersebut setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode. Yaitu pada masa pergerakan nasional pada penjajahan Belanda 1908-1941 dan masa penjajahan Jepang 1942-1945. Keberadaan PAUD di Indonesia tidak terlepas dari berdirinya Kindergarten yang juga dikenal dengan nama Frobel School di seluruh dunia. Di Indonesia, pemerintah Hindia Belanda membawa konsep ini dan mendirikan Frobel School yang pada mulanya diperuntukan bagi anak-anak mereka. Pada tahun 1919 Persatuan Wanita Aisyiyah mendirikan Bustanul Athfal yang pertama di Yogyakarta. Kurikulum dan materi pendidikannya menanamkan sikap nasionalisme dan nilai-nilai ajaran agama. Bustanul Athfal ini ditujukan untuk merespon popularitas lembaga PAUD yang berorientasi Eropa. Kemudian, pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantoro sepulang dari pengasingan di Belanda selama dua tahun 1913-1915 mendirikan Taman Lare atau Taman Kanak-kanak atau Kindertuin yang akhirnya berkembang menjadi Taman Indria. Selanjutnya pada masa penjajahan Jepang, lembaga pendidikan sejenis PAUD terus berlanjut tetapi keberadaannya semakin berkurang. Pemerintah Jepang tidak mengawasi secara formal penyelenggaraan pendidikan setingkat PAUD. Namun hanya melengkapi kegiatan kelasnya dengan nyanyian-nyanyian Jepang. Periode berikutnya adalah periode setelah kemerdekaan yang dibagi menjadi beberapa periode tahun 1945-1965, 1965-1998, 1998-2003, 2003-2009 dan 2010-sekarang. Perkembangan PAUD Setelah Kemerdekaan Periode 1945-1965 ditandai dengan berdirinya Sekolah Pendidikan Guru TK Nasional di Jakarta yang digagas oleh Yayasan Pendidikan Lanjutan Wanita. Pada masa ini pemerintah dan swasta mulai membangun banyak TK. Pada tahun 1950, melalui Undang-Undang No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah, keberadaan TK resmi diakui sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Pada tahun 1960-an, mulai didirikan TK yang berstatus negeri. Periode 1965-1998 ditandai dengan diperkenalkannya silabus kurikulum baru tahun 1968 yang menggantikan kurikulum versi 1964, yang dikenal dengan kurikulum gaya baru. Selanjutnya dengan berlakunya UU Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah, semakin mempertegas eksistensi dan kedudukan pendidikan Prasekolah di Indonesia. Periode 1998-2003 ditandai dengan adanya otonomi pendidikan, yang berpengaruh terhadap tata kelola penanganan PAUD di pusat maupun di daerah-daerah. Pada periode ini pemerintah mulai mendukung. Periode 2003-2009 ditandai dengan keluarnya Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjawab atas tuntutan reformasi dalam semua aspek kehidupan. Melalui UU ini untuk pertama kalinya PAUD diatur secara khusus. Periode 2010-sekarang,ditandai dengan kebijakan penggabungan pembinaan PAUD formal dan PAUD nonformal dibawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal PAUDNI melalui Peraturan Presiden No. 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kementerian Negara RI sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2010. berkembangnya PAUD di jalur pendidikan non formal dalam bentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA dan Satuan PAUD sejenis lainnya dalan bentuk pengintegrasian layanan PAUD dengan Posyandu. baca juga Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Telah dibaca sebanyak 261