Surat Al Ikhlas merupakan surat ke-112 dalam Al-Qur’an. Berikut ini Surat Al Ikhlas dan artinya, asbabun nuzul, serta tafsirnya. Surat ini terdiri dari empat ayat dan termasuk surat makkiyah. Dinamakan surat ini Al Ikhlas karena di dalamnya berisi prinsip-prinsip tauhid. Hakikat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadi tujuan bergantung dan sama sekali berbeda dengan makhluk. Surat Al Ikhlas dan ArtinyaAsbabun NuzulKeutamaan Surat Al Ikhlas1. Mendatangkan cinta Allah2. Wasilah masuk surga3. Sepertiga Al-Qur’anTafsir Surat Al IkhlasSurat Al Ikhlas ayat 1Surat Al Ikhlas ayat 2Surat Al Ikhlas ayat 3Surat Al Ikhlas ayat 4Penutup Surat Al Ikhlas dan Artinya Berikut ini Surat Al Ikhlas dalam tulisan Arab, tulisan Latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ Qul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad ArtinyaKatakanlah “Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” Baca juga Ayat Kursi Surat yang terdiri dari empat ayat ini termasuk surat Makkiyah. Mengapa dinamakan Surat Al Ikhlas padahal di dalamnya tidak ada kata al ikhlas? Karena al ikhlas adalah tauhid, beribadah hanya kepadaNya. Dan surat ini berisi tentang pokok-pokok tauhid. Surat yang turun di Makkah setelah Surat Al Falaq dan Surat An Nas ini juga dinamakan Surat Qul huwallaahu ahad. Terambil dari ayat pertama dari surat ini. Menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili, surat ini juga memiliki nama lain Surat at Tafrid, at Tajrid, at Tauhid, an Najah, dan al Wilaayah. Juga punya nama lain Surat al Ma’rifah dan al Asas. Ibnu Katsir mengutip riwayat Imam Ahmad dari Ubay bin Ka’ab mengenai asbabun nuzul Surat Al Ikhlas. Bahwa ada orang-orang musyrik yang berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, “Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu.” Maka Allah menurunkan surat Al Ikhlas. Riwayat lain menyebutkan, ada orang yang Badui yang datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ia bertanya, “Gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu.” Maka turunlah surat ini. Baca juga Sholat Tahajud Keutamaan Surat Al Ikhlas Surat Al Ikhlas memiliki banyak fadhilah atau keutamaan. Di antaranya adalah tiga keutamaan berikut ini 1. Mendatangkan cinta Allah Rasulullah pernah mengangkat seorang laki-laki menjadi pemimpin pasukan khusus untuk menyelesaikan suatu tugas. Ketika menjadi imam sholat bagi pasukannya, laki-laki itu selalu membaca Surat Al Ikhlas. Setelah pasukan pulang, mereka menceritakan kepada Rasulullah. Mendapati laporan itu, Rasulullah menyuruh mereka untuk menanyakan kepada laki-laki tersebut, apa alasannya selalu membaca surat ini dalam sholatnya. “Karena di dalamnya ada sifat Tuhan Yang Maha Pemurah dan aku suka membacanya dalam sholatku,” jawab laki-laki itu. Setelah jawaban itu disampaikan kepada Rasulullah, beliau pun bersabda أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ Sampaikan kepadanya, bahwa Allah menyukainya. HR. Bukhari 2. Wasilah masuk surga Dalam hadits lain yang juga diriwayatkan Imam Bukhari, pernah ada seorang laki-laki menjadi imam Masjid Quba. Setiap kali telah membaca surat lain dari Al Quran, ia menutupnya dengan surat Al Ikhlas. Sahabat yang lain pun mengingatkannya, “Engkau telah membaca surat ini, tetapi kelihatannya engkau merasa tidak cukup dengannya. Lalu engkau membaca surat Al Ikhlas.” “Aku tidak akan meninggalkan surat ini. Jika engkau mau menjadikanku imam kalian, maka aku akan tetap melakukannya. Dan jika kalian tidak suka, maka aku tidak mau menjadi imam kalian.” Hal itu kemudian diceritakan kepada Rasulullah saat beliau mengunjungi Masjid Quba. “Hai Fulan, apa yang mencegahmu hingga tidak mau melakukan apa yang diminta oleh teman-temanmu, mengapa engkau selalu membaca Surat Al Ikhlas dalam sholatmu?” tanya Rasulullah. “Aku menyukainya,” jawab laki-laki tersebut. Mendengar jawaban itu, Rasulullah lantas bersabda حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ Kecintaanmu kepada surat ini dapat memasukkanmu ke dalam surga. HR. Bukhari Dalam riwayat Tirmidzi, ada seorang laki-laki yang berkata kepada Rasulullah bahwa dirinya menyukai surat ini. Maka Rasulullah pun bersabda إِنَّ حُبَّكَ إِيَّاهَا يُدْخِلُكَ الْجَنَّةَ Sesungguhnya kecintaanmu kepada surat ini dapat memasukkanmu ke dalam surga. HR. Tirmidzi 3. Sepertiga Al-Qur’an Dalam Shahih Bukhari dikisahkan seorang laki-laki yang membaca Surat Al Ikhlas berulang-ulang dalam shalat sunnah. Orang yang mendengarnya lantas menceritakan kepada Rasulullah. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman Tangan-Nya. Sesungguhnya ia benar-benar sebanding dengan sepertiga Al Quran. HR. Tirmidzi Baca juga Bacaan Sholat Tafsir Surat Al Ikhlas Tafsir Surat Al Ikhlas ini kami sarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir, dan Tafsir Al Misbah. Kami berusaha mensarikan dari lima tafsir tersebut agar terhimpun banyak manfaat yang kaya khazanah tetapi tetap ringkas. Surat Al Ikhlas ayat 1 قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ Katakanlah “Dialah Allah Yang Mahaesa.” Ketika orang-orang Yahudi mengatakan, “Kami menyembah Uzair anak Allah.” Orang Nasrani mengatakan, “Kami menyembah Isa anak Allah.” Orang-orang musyrik mengatakan, “Kami menyembah berhala.” Maka Allah menegaskan bahwa Dia Maha Esa. Dialah Allah Tuhan Yang Satu, Yang tiada tandingan-Nya, tiada lawan-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Kata ahad أحد terambil dari akar kata wahdah وحدة yang artinya kesatuan. Juga kata waahid واحد yang berarti satu. Kata ahad dalam ayat ini berfungsi sebagai sifat Allah yang artinya Allah memiliki sifat tersendiri yang tidak dimiliki oleh selain-Nya. Menurut Sayyid Qutb, “qul huwallaahu ahad” merupakan lafal yang lebih halus dan lebih lembut daripada kata “ahad.” Sebab ia menyandarkan kepada makna “wahid” bahwa tidak ada sesuatu pun selain Dia bersama Dia dan bahwa tidak ada sesuatu pun yang sama denganNya. “Ini adalah ahadiyyatul-wujud, keesaan wujud. Karena itu tidak ada hakikat kecuali hakikat-Nya dan tidak ada wujud yang hakiki kecuali wujud-Nya. Segala maujud yang lain hanyalah berkembang atau muncul dari wujud yang hakiki itu dan berkembang dari wujud dzatiyah itu,” tulis Sayyid Qutb dalam Tafsir fi Zilalil Qur’an. Surat Al Ikhlas ayat 2 اللَّهُ الصَّمَدُ “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” Ibnu Abbas menjelaskan tafsir ayat ini. Maksudnya adalah, seluruh makhluk bergantung kepada Allah dalam kebutuhan dan sarana mereka. Dialah Tuhan yang Maha Sempurna dalam perilaku-Nya. Maha Mulia yang Maha Sempurna dalam kemulian-Nya. Maha Besar yang Maha Sempurna dalam kebesaran-Nya. Al Hasan mengatakan, arti ayat ini adalah Allah Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Menurut Tafsir Al Misbah, ash shamad الصمد terambil dari kata kerja shamada صمد yang artinya menuju. Ash shamad merupakan kata jadian yang artinya “yang dituju.” Sedangkan menurut Sayyid Qutb, arti ash shamad الصمد secara bahasa adalah tuan yang dituju, yang suatu perkara tidak akan terlaksana kecuali dengan izinnya. Allah adalah Tuan yang tidak ada tuan sebenarnya selain Dia. Dialah satu-satunya yang dituju untuk memenuhi segala hajat makhluk. Surat Al Ikhlas ayat 3 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ “Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.” Ibnu Katsir menjelaskan bahwa makna ayat ini adalah Allah tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak mempunyai istri. Sayyid Qutb menjelaskan, hakikat Allah itu tetap, abadi, azali. Sifat-Nya adalah sempurna dan mutlak dalam semua keadaan. Kelahiran adalah suatu kemunculan dan pengembangan, wujud tambahan setelah kekurangan atau ketiadaan. Hal demikian mustahil bagi Allah. Kelahiran juga memerlukan perkawinan. Lagi-lagi, ini mustahil bagi Allah. Surat Al Ikhlas ayat 4 وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” Kata kufuwan كفوا terambil dari kata kufu’ كفؤ yang artinya sama. Tidak ada seorang pun yang setara apalagi sama dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dialah yang memiliki segala sesuatu dan yang menciptakannya, maka mana mungkin Dia memiliki tandingan dari kalangan makhluk-Nya yang bisa mendekati atau menyamai-Nya. Menurut Sayyid Qutb, makna ayat ini adalah, tidak ada yang sebanding dan setara dengan Allah. Baik dalam hakikat wujudnya maupun dalam sifat dzatiyahnya. Baca juga Isi Kandungan Surat Al Ikhlas Penutup Surat ini berisi rukun-rukun aqidah dan dan syariat Islam paling penting. Yakni mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyifati Allah dengan sifat sempurna dan menafikan segala sekutu bagi-Nya. Surat ini merupakan bantahan telak kepada orang-orang kafir baik dari kalangan kaum pagan musyrik maupun Yahudi dan Nasrani. Mereka semua telah menyekutukan Allah. Maka Allah menjelaskan tauhid yang benar, yang harus diimani oleh umat Islam. Dalam empat ayat yang padat dan sarat kandungan makna yang dalam. Demikian Surat Al Ikhlas mulai dari terjemahan, asbabun nuzul, keutamaan hingga tafsirnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua, menambah kedekatan dengan Allah dan Dia berkenan menganugerahkan cinta-Nya kepada kita. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
AYATKERAMAT MENGHANCURKAN MUSUH / ORG JHALIM ASSALAMU ALAIKUM WR WB dalam hidup ini kadang kita tidak disengaja selalu saja ada musuh yg memusuhi kita atau ada teman yg selalu zhalim dengan kita, -bacalah surah al-ikhlas 1000 kali-tiap seratus kali baca doa ini 7 kali " ALLAHUMMA INNI SALLATTU RUUHAANIYYATA HAAZIHIS SUURATI HARRIHAA
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْءَاخِرَةِ لِيَسُۥٓـُٔوا۟ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا۟ مَا عَلَوْا۟ تَتْبِيرًا Arab-Latin In aḥsantum aḥsantum li`anfusikum, wa in asa`tum fa lahā, fa iżā jā`a wa'dul-ākhirati liyasū`ụ wujụhakum wa liyadkhulul-masjida kamā dakhalụhu awwala marratiw wa liyutabbirụ mā 'alau tatbīrāArtinya Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang kedua, Kami datangkan orang-orang lain untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Al-Isra 6 ✵ Al-Isra 8 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Isra Ayat 7 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 7 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Tersedia kumpulan penjabaran dari beragam mufassirun terkait isi surat Al-Isra ayat 7, sebagiannya seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaJika kalian baik dalam perbuatan-perbuatan dan uacapan-ucapan kalian, Sesungguhnya kalian berarti telah berbuat baik terhadap diri kalian sendiri. Sebab pahalanya kembali kepada kalian. Bila kalain bertindak buruk, maka hukumannyajuga berbalik mengenai kalian sendiri. Jika nanti telah tiba ketetapan terjadinya kerusakan kedua yang kalian perbuat, maka Kami akan menjadikan musuh kalian berkuasa atas kalain kembali, untuk menghinakan dan mengalahkan kalian, sehingga tampaklah bekas-bekas penghinaan dan penistaan pada wajah-wajah kalian dan lalu merangsek masuk menghadapi kalain ke dalam baitul maqdis untuk menghancurkannya sebagaimana mereka dahulu pernah menghancurkannya, dan kemudian meluluhlantahkan semua yang mereka miliki sehabis-habisnya secara total.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram7. Wahai Bani Israil! Seandainya kalian memperbaiki amalan kalian, dan mengerjakannya sesuai tata cara yang diperintahkan, niscaya ganjaran amalan tersebut pasti kembali pada diri kalian, sebab Allah tidak membutuhkan amalan-amalan tersebut. Sebaliknya, andai kalian berbuat keburukan maka balasannya juga akan kembali kepada kalian, sebab kebaikan amalan kalian sama sekali tidaklah memberikan manfaat kepada Allah, dan keburukan kalian tidak pula mendatangkan kerugian bagi-Nya. Apabila masa kerusakan yang kedua telah tiba, Kami akan memberikan kekuasaan pada musuh-musuh kalian agar merendahkan, menginjak-injak harga diri dan menyuramkan wajah kalian dengan menimpakan atas kalian ragam penghinaan dan siksa. Mereka juga pasti akan memasuki Baitul Maqdis lalu menghancurkannya sebagaimana yang mereka lakukan pada penguasaan mereka yang pertama, lalu menghancurkan semua negeri yang mereka kuasai secara menyeluruh.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah7. Jika kalian baik dalam perkataan dan perbuatan kalian, maka pahalanya akan kembali bagi diri kalian di dunia dan di akhirat; namun jika kalian melakukan keburukan dengan berbuat kekafiran dan kemaksiatan, maka siksaannya juga akan kembali pada diri kalian. Dan jika kerusakan kedua telah kalian perbuat, maka Kami akan menjadikan kalian kembali dikuasai para musuh agar mereka menghinakan dan menindas kalian, dan agar mereka dapat memasuki Baitul Maqdis untuk menghancurkannya kembali sebagaimana yang terjadi ketika kalian melakukan kerusakan yang pertama; musuh-musuh itu akan menghancurkan dan membinasakan segala yang dapat mereka kuasai, seperti yang terjadi ketika datang serangan Bukhtanasshar, raja negeri Babil yang terletak sekitar 100 km selatan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah7. إِنْ أَحْسَنتُمْ Jika kamu berbuat baik Yakni jika perkataan dan perbuatan kalian sesuai dengan yang diperintahkan kepada kalian. أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri Sebab balasan dari hal tersebut akan kembali kepada kalian. وَإِنْ أَسَأْتُمْ dan jika kamu berbuat jahat Dalam perkataan dan perbuatan kalian. فَلَهَا ۚ maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri Yakni berarti kalian telah bebuat jahat pada diri kalian sendiri. فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ dan apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang kedua Yakni jika telah datang waktu dari hukuman kedua yang dijanjikan kepada mereka. لِيَسُۥٓـُٔوا۟ وُجُوهَكُمْ untuk menyuramkan muka-muka kamu Yakni Kami akan menguatkan musuh kalian agar mereka dapat berbuat sesuatu yang menghinakan kalian sehingga pada wajah kalian akan nampak tanda kekalahan, kehinaan, dan aib setelah kalian dulunya menyombongkan diri dan angkuh. وَلِيَدْخُلُوا۟ الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا۟ dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan Yakni untuk menghancurkan dan membinasakan. مَا عَلَوْا۟ apa saja yang mereka kuasai Yakni apa yang mereka kuasai dari negeri kalian. Atau semasa mereka berkuasa. تَتْبِيرًاsehabis-habisnya Yakni sehancur-hancurnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa kemungkinan terjadinya kejahatan mereka kali kedua adalah apa yang terjadi pada saat ini. Dan kebinasaan datang dari senjata-senjata perang yang datang dari arah atas seperti pesawat-pesawat jet, roket-roket dan lain sebagainya. Waallahu a’lam.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah7. Jika kalian memperbaiki perbuatan dan perkataan kalian dengan menaati Tuhan kalian maka kalian telah berbuat baik pada diri kalian, karena imbalan atas hal itu adalah bagi kalian sendiri. Dan jika kalian berbuat kerusakan dan kemaksiatan maka atas kalian itu musibah yang buruk. Dan apabila telah datang saat lain hukuman lain atas kerusakan kedua di bumi, Kami akan mengutus mereka kaum dari Babilonia agar mereka memberi dampak buruk, hina dan menyedihkan bagi kalian, yaitu agar mereka memberi kalian kehinaan, penderitaan dan keburukan, lalu mereka masuk ke dalam Baitul Maqdis dan menghancurkannya, sebagaimana mereka masuk ke dalamnya pertama kali, kemudian mereka merobohkan dan memberi kehancuran yang dahsyat terhadap sesuatu yang mendominasi mereka, yaitu negeri kalian.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Jika kalian berbuat baik, maka kalian telah berbuat baik untuk diri kalian sendiri. Jika kalian berbuat jahat, maka itu untuk diri kalian} menimpa kalian {Apabila datang waktu yang kedua} waktu kerusakan dan kesombongan yang kedua {untuk menyuramkan} untuk menghinakan dan merendahkan {wajah kalian untuk memasuki masjid} Baitul maqdis {sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan} menghancurkan {apa yang mereka kuasai} apa yang mereka kuasai yaitu negeri-negeri kalian {dengan kehancuran yang sempurna} dengan kehancuran yang sempurnaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H7. “Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri,” karena manfaat dari perbuatan baik kalian kembali kepada kalian sendiri bukan kepada orang lain, bahkan saat kalian masih berada di dunia, seperti yang telah kalian saksikan, berupa kemenangan kalian terhadap musuh-musuh kalian “dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,” kepada diri kalian sendirilah bahaya itu berbalik arah, sebagaimana yang telah Allah perlihatkan kepada kalian berupa penguasaan musuh atas kalian “dan apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang kedua,” yaitu kejadian berikutnya yang kalian berbuat kembali kerusakan di muka bumi pada waktu tersebut, maka Allah akan memberikan kekuasaan musuh-musuh atas kalian juga. “Kami datangkan orang-orang lain untuk menyuramkan muka-muka kamu,” melalui kemenangan mereka atas kalian dan keberhasilan menawan kalian. “Supaya mereka masuk ke dalam Masjidil Haram sebagaimana mereka dahulu pernah masuk untuk yang pertama kalinya,” masjid yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah masjid Baitul Maqdis “dan untuk membinasakan,” meruntuhkan dan menghancurkan “apa saja yang mereka kuasai,” atas kekuasaan yang mereka pegangi “sehabis-habisnya,” maka mereka akan menghancurkan rumah-rumah, masjid-masjid serta lading-ladang kalian.📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ in ahsantum jika kalian taat kepada Allah dan Rasul-Nya dengan ikhlas dan menjalankannya sesuai dengan yang telah disyariatkan. أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ ahsantum li`anfusikum pahala dan balasan yang baik kelak akan kembali kepada kalian sendiri tidak kepada yang lain. وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ wa in asa`tum jika kalian buruk dalam ketaatan, maka hukuman akan keburukan yang kalian lakukan akan kembali kepada diri kalian. لِيَسُُٔواْ وُجُوهَكُمۡ liyasuu`uu wujuuhakum agar mereka menjelekkan wajah mereka dengan bencana dan kelamnya kesedihan, dan mereka dalam keadaan hina. وَلِيَدۡخُلُواْ ٱلۡمَسۡجِدَ wa liyadkhulul masjid yaitu Baitul Maqdis. وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوۡاْ تَتۡبِيرًا wa liyutabbiruu maa alau tatbiiraa agar mereka menghancurkan sehancur-hancurnya apa yang telah mereka kuasai berupa negeri Bani Israil. Makna ayat Konteks ayat masih berkisah tentang Bani Israil. Setelah Allah ta’ala mengabarkan apa yang telah diputuskan dalam kitab mereka, bahwa mereka akan berbuat kerusakan di bumi sebanyak dua kali dan berbuat kesombongan yang besar. Tatkala datang waktu pertama, Allah mengutus kepada mereka orang-orang yang kuat dan bengis, merekalah Jalut dan tentaranya, lalu mereka membunuh dan merampas Bani Israil. Kemudian Allah ta’ala memberikan kesempatan kepada mereka untuk membalas, lantas mereka menang dan Daud berhasil membunuh Jalut, muncullah sebuah negara yang besar yang memiliki pasukan perang terbanyak dan daerah kekuasaan terluas, karena mereka kembali kepada Allah dan mengamalkan kitab-Nya dan berpegang teguh kepada syariat-Nya, di sinilah Allah ta’ala berfirman “Jika kamu berbuat baik, maka itu untuk dirimu sendiri...” jika kalian berbuat baik dengan mengikuti kebenaran dan berpegang teguh taat kepada Allah dan rasul-Nya dengan melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, serta berpegang teguh dengan ajaran Allah ta’ala untuk memperbaiki manusia. Namun, jika kalian berbuat buruk; meninggalkan syari’at, tenggelam dalam kelezatan dan syahwat, maka hasilnya akan kembali kepada diri kalian sendiri sesuai dengan ketentuan Allah ta’ala “Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah.” [Qs. An-Nisa` 123] Firman-Nya ta’ala “Apabila datang janji yang terakhir...” yaitu waktu yang ditentukan; yang kedua setelah pertama, Allah kembali mengutus kepada mereka hamba-hamba-Nya; Nebukadnezar Bikhatunshar dan bala tentaranya, Allah mengutus mereka untuk menjadikan wajah Bani Israil hitam karena apa yang mereka rasakan berupa kesedihan dan kehinaan “agar mereka memasuki masjid...” yaitu Baitul Maqdis, sebagaimana mereka memasukinya pertama kali “sehingga mereka menghancurkan...” memusnahkan “apa yang mereka kuasai...” yang mereka dapatkan dari rumah-rumah Bani Israil “sehancur-hancurnya.” Menghancurkannya secara total. Hal ini terjadi tatkala mereka membunuh Zakaria, Yahya alaihimas salam, dan banyak ulama, serta setelah muncul kefasikan di kalangan mereka, para wanita yang berhias, berbuat keji, dan memakai hak tinggi, sebagaimana yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Pelajaran dari ayat • Kebenaran janji Allah ta’ala. • Penegasan kenabian Nabi shallallahu alaihi wa sallam, karena kabar seperti ini tidak akan bisa diceritakan kecuali oleh nabi yang mendapat wahyu. • Penegasan kaidah barang siapa yang beramal saleh, itu untuk dirinya, begitu pula dengan keburukan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Isra ayat 7 Karena manfaatnya kembali kepada kamu, bahkan ketika di dunia, saat kamu berbuat ihsan kamu dapat mengalahkan musuhmu. Sebagaimana Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah memberikan kekuasaan kepada musuhmu terhadap kamu ketika kamu melakukan berbagai kemaksiatan. Yakni membuatmu sedih dengan kesedihan yang nampak di wajahmu karena adanya pembunuhan dan penawanan. Sebagaimana sebelumnya. Mereka membinasakan rumah-rumahmu, masjid-masjid, dan ladang tempat kamu bercocok dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 7Jika kamu berbuat baik dengan menaati perintah Allah dan rasul-Nya serta melakukan kebijakan kepada sesamanya, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, karena balasan yang kamu peroleh dari kebaikan itu. Dan jika kamu berbuat jahat, makakerugian kejahatanitujugauntuk dirimu sendiri, karena akibat dari kejahatan akan menimpamu. Selanjutnya dinyatakan kejahatan yang kedua yang diperbuat oleh kaum bani israil dan azab Allah yang ditimpakan atas mereka dinyatakan dalam firmannya, dan apabila datang saat hukuman kejahatan yang kedua, yang telah kami tetapkan di dalam kitab itu, kami datangkan orang-orang lain untuk menyiksamu sehingga menyuramkan wajah-wajahmu, akibat kesedihan dan penderitaan yang kamu alami, dan mereka, yakni musuhmusuhmu masuk ke dalam masjid, yakni masjidil aqsa, guna menyiksa dan membunuhmu sebagaimana mereka memasukinya pada kali pertama guna menyiksa dan membunuhmu akibat kejahatan kamu yang pertama, dan mereka memasukinya dengan tujuan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Allah yang maha pengasih tidak menutup rahmat-Nya kepada siapa yang mau bertobat dari kejahatan dan kembali kepada jalan yang benar. Allah menyatakan, mudah-Mudahan tuhanmu akan melimpahkan rahmat kepadamu, setelah kali yang kedua kejahatan yang kamu lakukan, dan kamu sungguh-sungguh bertobat kepada Allah, tetapi jika kamu kembali kepada kedurhakaan dengan melakukan kejahatan lagi, niscaya kami kembali mengazabmu di dunia dan kelak di akhirat kami jadikan neraka jahanam penjara atau hamparan tempat duduk bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian variasi penjelasan dari banyak ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Isra ayat 7 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat bagi kita semua. Support perjuangan kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Terbanyak Dikaji Telaah ratusan topik yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat Do’a Setelah Adzan, Al-Kafirun, An-Naba, Adh-Dhuha, Al-Isra 32, Yusuf 28. Ada pula Al-Hujurat 13, Al-A’la, Al-Fatihah, Seribu Dinar, Al-Falaq, Al-Qadr. Do’a Setelah AdzanAl-KafirunAn-NabaAdh-DhuhaAl-Isra 32Yusuf 28Al-Hujurat 13Al-A’laAl-FatihahSeribu DinarAl-FalaqAl-Qadr Pencarian al imran 185, qs al maidah, yusuf 28, surat thaha ayat 14, al imran ayat 159 latin Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah5tahun 3gp, abg mandi telanjang, ajian dalam surat ar-rahman, ajian penghacur suami istri, ajian sakti islam, ajian sancang, al fil 313, Alfil pelumat musuh, allahumma aghisna artinya, amalan alfill untuk benteng diri, Amalan ijazah kpl surah al lahab, amalan kerejekian hasbunallah, amalan mantra menghancurkan musuh yg zalim, amalanUntukmenghadapi pengkhianatan kaum Yahudi dan persekongkolan mereka dengan kaum musyrikin dengan tujuan menghancurkan kaum Muslimin, Allah memerintahkan pada ayat ini agar kaum Muslimin menyiapkan kekuatan guna menghadapi musuh-musuh Islam, baik musuh yang nyata mereka ketahui, maupun yang belum menyatakan permusuhan-nya secara terang-terangan. Danjika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. Tafsir
CARANYAADALAH ANDA WAJIB BERTEMU DENGAN KHODAM/PENUNGGU DAN MINTALAH AGAR UANG ANDA BISA KEMBALI SETELAH ANDA BELANJAKAN. ADA JUGA PENGAMAL YANG LANGSUNG MINTA UANG CASH DAN ALHAMDULILAH ATAS KUASA ALLAH SWT, PENGAMAL MENDAPATKAN APA YANG DIMINTANYA. 3. NAMA KHODAM SURAT AL IKHLAS ADALAH: ABDUR ROHMAN ABDUS SHOMAD ABDUL WAHID 4.
Jawabannyaadalah tidak. Ada sebuah doa untuk menghancurkan orang zalim, sebuah doa untuk menghadapi musuh musuh kita. Dengan mengamalkan doa tersebut maka pertolongan Allah SWT akan datang, hukum karma Allah akan berlaku.