Tuhaningin kita memiliki sikap yang sama seperti anak yang hilang yaitu mau menyadari kesalahan dengan jujur, menyesali perbuatan yang salah dengan sungguh-sungguh, menyesali semua tindakan yang menyedihkan hati Tuhan, dan melakukan perubahan sikap dan tindakan yang menyenangkan hati Tuhan. 26 Maret 2017 “… Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta…” Matius 2514-30 Tuhan Yesus mengajar bagaimana hidup yang menyenangkan hati Tuhan dalam mempersiapkan diri menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali. “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.” Mat 2514. Melalui ayat ini Tuhan mengajar apa yang terjadi pada kita pada akhirnya ibarat Tuhan memberi kepercayaan itu kepada kita dan apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan kepercayaan tsb. Hamba yang Mau Bekerja Hamba yang dipercayakan 5 talenta dan 2 talenta bekerja keras untuk melipatgandakan apa yang dipercayakan padanya seperti orang yang diberi modal dan mau bekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sepadan dengan modal yang dipercayakan kepadanya. Hamba-hamba ini tidak mau berdiam diri tetapi menganggap talenta yang dipercayakan kepadanya merupakan peluang untuk mendatangkan keuntungan buat tuannya. Mereka akhirnya menghasilkan keuntungan 100 persen dari modal awalnya. Hamba yang Tidak Mau Bekerja Hamba yang menerima satu talenta berpendapat bahwa tuannya adalah orang yang jahat dan hanya mau mengambil keuntungan dari hamba-hambanya saja. Dia tidak mau bekerja untuk keuntungan tuannya, hingga akhirnya dia mengembalikan apa yang menjadi milik tuannya, sebanyak 1 talenta. Tidak lebih dan tidak kurang! Seseorang akan bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Orang yang baik akan berpikir baik dan bertindak baik, sementara orang jahat akan berpikir jahat dan akhirnya bertindak jahat. Hamba yang ketiga memutuskan untuk tidak mengusahakan/ melipatgandakan talenta tuannya. Dia pergi dan menyembunyikan talenta itu. Apa yang dilakukan oleh hamba itu sementara mereka menunggu tuannya datang? Dia hanya melihat teman-temannya bekerja keras. Dia juga mungkin dinasehati oleh mereka bahwa dia seharusnya bekerja. Namun dia tetap tidak mau mengusahakan talenta tuannya. Dia tetap sibuk dengan aktivitas sehari-hari yang tidak menghasilkan keuntungan bagi tuannya. Kedatangan Sang Tuan Akhirnya sang tuan itu kembali dari perjalanannya. Yesus ingin menekankan mengenai apa yang dilakukan hamba-hamba yang merupakan gambaran orang percaya pada umumnya, yang telah dipercayakan sejumlah talenta. Pilihan ada pada kita dalam bertanggung jawab pada apa yang Tuhan percayakan pada kita, agar kita bisa melipatgandakan dan menghasilkan sesuatu bagi Dia. Mat 2519 Ketika Tuhan datang untuk kali yang kedua, kita semua harus memberikan pertanggungjawaban atas semua yang telah diberikan kepada kita. Sebagai orang yang dipercayakan untuk melipatgandakan talenta, kita harus mengupayakan kepercayaan itu. Orang yang memiliki 5 dan 2 talenta mereka malahan ditambahkan tanggung jawab dan berkat yang mereka terima pun bertambah, tetapi hamba yang dipercayakan 1 talenta, talentanya diambil dan diberikan kepada yang telah melipatgandakan talenta. Ingatlah bahwa apa pun yang kita lakukan dalam hal kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita, suatu saat Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya. Menyelaraskan dengan Kenyataan Hidup Selagi masih hidup di dunia ini, kita akan dihadapkan kepada realita yaitu beragam keadaan yang penuh dengan masalah, konflik, kekacauan, iri hati, dusta, persaingan, kebencian, kemarahan, kecemaran, kejahatan dan lain sebagainya. Semua itu merupakan ujian iman; itu adalah perlombaan yang wajib kita ikuti sebagai orang percaya. Ujian iman tersebut dapat berupa persoalan yang terjadi dari luar dan dari dalam diri kita. Dari luar yaitu masalah dan tantangan yang tidak dapat kita hindari, dan dari dalam diri kita maksudnya sifat kelemahan, kecenderungan dan keinginan-keinginan kedagingan kita untuk melakukan perbuatan dosa. Tetapi sebagai orang percaya reaksi kita tidaklah di intimidasi, tunduk dan dibatasi oleh realita tersebut. Mengapa? Karena firman Tuhan memberikan pengertian yang menimbulkan sukacita disertai keyakinan bahwa segala keadaan yang diijinkan Tuhan bertujuan untuk mendewasakan iman kita; melalui hal tersebut Tuhan mau mengajarkan dan mengukir di dalam loh hati & batin kita tentang kebenaran yang bersifat kekal, menguduskan kita, menjadikan kita sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Roh kita semakin diperkuat, jiwa kita bersuka dalam Tuhan dan akan dipuaskan, hidup kita menghasilkan buah yang matang di dalam ketekunan. Agar itu semua dapat kita alami, pelajari beberapa hal mendasar berikut ini yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 1. Memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran. Seruan yang pertama dituliskan dalam Yesaya 55 untuk turut serta dalam keselamatan yang dari Tuhan adalah ajakan hanya ditujukan kepada orang yang haus – dalam hal ini haus akan kebenaran. Tuhan Yesus sendiri mengatakan berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Karena hanya orang yang haus akan kebenaran yang akan terus mencari dan menganggap kebenaran itu adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga dia akan rela bayar harga untuk menjadi bagian dari kebenaran itu sendiri. 2. Mengenali kelemahan dan kecenderungan di dalam dirinya dan berdiri dalam kekuatan kuasa-Nya. Setelah kita lahir baru, roh kita sudah selamat tetapi jiwa kita sedang diselamatkan karena kita masih hidup di dalam dunia ini. Alkitab mengatakan bahwa barang siapa yang telah mati, dia telah berhenti berbuat dosa. Jadi selama kita masih hidup di dunia ini, maka kecenderungan untuk berbuat dosa kedagingan itu masih ada. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita; Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita 1 Yohanes 1 8 & 10. Tidak usah takut, menjadi lemah, tawar hati, putus asa dan menyerah dalam kelemahan kita tetapi percayalah akan kekuatan dan kehebatan kasih-Nya yang sanggup memulihkan keadaan kita juga memberikan kita otoritas dan kuasa serta kemampuan melawan kedagingan dan dusta iblis. Roh yang ada di dalam kita lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu 1 Yohanes 319-20. 3. Pengenalan seseorang akan Pribadi Tuhan Allah, mengenali identitas baru nya di dalam Kristus Yesus, memahami arti dan peran Tuhan bagi kehidupannya. Tuhan Allah, Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, Allah Yang Maha Kuasa, dalam hubungannya dengan manusia sebagai Lord God covenant, Bapa yang penuh kasih. Renungkanlah sifat pribadi-Nya berikut ini bagi kita Tuhan menyediakan segala yang kita perlukan – termasuk memberikan kita desires hasrat, keinginan untuk taat melakukan kehendak-Nya Jehovah Jireh; menyembuhkan Jehovah Rapha; panji kemenangan Jehovah Nissi; menguduskan Jehovah Mekoddishkem; sumber damai sejahtera Jehovah Shalom; pemegang kuasa otoritas tertinggi dan semua musuh tunduk kepadaNya Jehovah Sabaoth; Gembala yang baik Jehovah Raah; yang membenarkan kita Jehovah Tsidkenu; maha hadir divine presence dan tidak akan pernah meninggalkan kita Jehovah Shammah. Kita telah diangkat sebagai anak yang dikasihi Bapa karena kita telah dibeli oleh Darah Anak-Nya sendiri yaitu Yesus Kristus, Juruselamat kita dan telah menerima Roh yang menjadikan kita anak Allah dan memiliki hak sebagai ahli waris Kerajaan Surga serta berhak menerima janji-janji Allah. Hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Kita tidak lagi hidup diperhamba oleh roh perbudakan, tidak lagi hidup dalam ketakutan, jiwa kita tenang, damai dan dipuaskan di dalam Tuhan. Segala penyakit dan kelemahan kita telah ditanggung dan segala kutuk telah dipatahkan Kristus di atas kayu salib. Dalam kelemahan kita justru kuat kuasa Tuhan turun menaungi dan menjadi sempurna atas kita, kasih karunia-Nya cukup sesuai kebutuhan kita sufficient, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Dia membimbing dan membawa kita pada seluruh jalan kebenaran, melindungi hati dan kehidupan kita daripada segala tipu muslihat iblis dan dari segala hal yang jahat. Walaupun kita berjalan dalam lembah kekelaman kita tidak perlu takut karena Dia setia selalu beserta kita dan turut merasakan apa yang kita rasakan. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Tuhan yang memegang tangan kita, yang menjamin kita dan memberikan kemenangan dan bukan kita yang berusaha sendiri. Seperti Bapa sayang kepada anaknya, Dia mendidik dan mendisiplinkan kita untuk tujuan kebaikan. Jika kita berdosa dan kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil, akan mengampuni segala dosa dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Tuhan yang memberkati dan mengangkat hidup kita melebihi dari yang kita harapkan. Hidup kita hanya akan diikuti oleh kebaikan dan kemurahan. 4. Memiliki kerendahan hati dan kelemah lembutan. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan Matius 1129-30. Mengapa banyak anak Tuhan yang sudah tahu firman tetapi belum atau tidak mau menjadi pelaku firman? Karena firman tersebut baru sebatas informasi dan pengetahuan pikiran saja. Salah satu yang membatasi firman tersebut menjadi pengetahuan secara hati adalah kecongkakan kita. Yang menahan kita untuk menjadi pelaku firman terkadang adalah kesombongan kita. Ternyata untuk mendapat ketenangan dalam jiwa walaupun berada di dalam lembah kekelaman adalah sifat rendah hati dan lemah lembut. Kuk ini akan terasa ringan bagi orang yang memilih untuk merendahkan hati dan lemah lembut. Salah satu sifat Tuhan yaitu Jehova Jireh – Tuhan menyediakan semua yang kita perlu termasuk juga memberikan kita hati yang baru, yang rela dan berkeinginan untuk taat dalam melakukan kehendak Tuhan. Dengan kata lain dalam hadirat-Nya hati yang keras akan dilembutkan. Lepaskan segala beban, kedagingan dan dosa yang begitu merintangi dan kenakanlah kuk Tuhan yaitu kebenaran. Karena Dia sendiri lah yang akan memampukan kita memikul kuk kebenaran itu, Dia sendirilah yang mengerjakan kebenaran itu di dalam kita menurut kerelaan kehendak-Nya. Keadaan dunia dan manusia di akhir jaman akan semakin buruk, karena dunia sedang lenyap dengan segala keinginannya. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan mampu melewati semua apalagi hidup berkemenangan. Berlindunglah dalam kekuatan kuasa Tuhan yang menjamin semua kegenapan janji firman-Nya bagi kita. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenagan-Nya 2 Korintus 214a, Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia iman kita 1 Yohanes 54. Sebagai bukti iman, kita mau berusaha untuk menang atas setiap pencobaan dan bekerja untuk melipatgandakan apa yang Tuhan percayakan. Hamba yang jahat dan malas dihukum bukan hanya karena tidak menghasilkan apa-apa tetapi alasan dia tidak mau berusaha adalah karena dia tidak beriman. Dan orang yang tidak beriman mendatangkan hukuman atas dirinya. Selamat bekerja melipatgandakan apa yang Tuhan telah percayakan sebagai bukti iman kita. Amin! Other posts in Weekly Message [postlist id=1742] KataYunani yang menunjuk kepada kasih terhadap Tuhan, salah satu jenis kasih yang harus kita miliki untuk orang lain, adalah agape. Agape adalah sifat inti Tuhan, karena Tuhan adalah kasih (1 Yoh. 4:7-12, 16b). Kunci utama untuk mengerti agape adalah menyadari bahwa itu dapat dikenal dari tindakan yang mendorongnya. ”Aku menetapkan pola bagimu, agar, sebagaimana yang telah kulakukan kepadamu, kamu harus melakukannya juga.”​—YOH. 1315. 1, 2. Pada malam terakhir kehidupannya di bumi, apa yang Yesus ajarkan kepada para rasulnya? MALAM itu adalah malam terakhir kehidupan Yesus di bumi. Ia berada di ruang atas sebuah rumah di Yerusalem bersama rasul-rasulnya. Sewaktu mereka sedang makan, Yesus berdiri dan menanggalkan pakaian luarnya. Ia mengikatkan handuk di pinggangnya, lalu menuangkan air ke dalam baskom. Ia pun mulai mencuci kaki murid-murid itu dan mengeringkannya dengan handuk. Kemudian, ia mengenakan kembali pakaian luarnya. Mengapa Yesus melakukan tindakan yang dianggap rendah ini?​—Yoh. 133-5. 2 Yesus menjelaskan, ”Tahukah kamu apa yang telah aku lakukan kepadamu? . . . Jika aku, meskipun Tuan dan Guru, membasuh kakimu, kamu juga wajib saling membasuh kaki. Karena aku menetapkan pola bagimu, agar, sebagaimana yang telah kulakukan kepadamu, kamu harus melakukannya juga.” Yoh. 1312-15 Melalui kerelaannya melakukan hal ini, Yesus mengajar para rasulnya untuk rendah hati. Pelajaran itu akan selalu mereka ingat dan akan mendorong mereka untuk berlaku rendah hati di kemudian hari. 3. a Bagaimana Yesus menandaskan pentingnya kerendahan hati pada dua kesempatan? b Apa yang akan kita bahas dalam artikel ini? 3 Bukan pada peristiwa itu saja Yesus menandaskan pentingnya kerendahan hati kepada para rasulnya. Sebelumnya, sewaktu beberapa rasul memperlihatkan semangat bersaing, Yesus memanggil seorang anak kecil untuk mendekat, dan Ia mengatakan kepada mereka, ”Barang siapa menerima anak kecil ini atas dasar namaku, menerima aku juga, dan barang siapa menerima aku, menerima dia juga yang mengutus aku. Karena dia yang bertingkah laku sebagai pribadi yang lebih kecil di antara kamu semua, dialah yang besar.” Luk. 946-48 Pada kesempatan lain, sewaktu berbicara dengan orang Farisi yang suka mencari kedudukan terkemuka, Yesus mengatakan, ”Setiap orang yang meninggikan diri akan direndahkan dan dia yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Luk. 1411 Jelaslah, Yesus ingin agar para pengikutnya rendah hati. Ia tidak mau mereka bersikap sombong, angkuh, atau menganggap diri lebih hebat daripada orang lain. Mari kita cermati teladan kerendahan hatinya agar kita bisa menirunya. Dan, perhatikanlah bahwa sifat ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi orang yang menunjukkannya, melainkan juga bagi orang lain. ”AKU TIDAK BERPALING KE ARAH YANG BERLAWANAN” 4. Bagaimana Putra Allah memperlihatkan kerendahan hati sebelum ia datang ke bumi? 4 Putra Allah menunjukkan kerendahan hati bahkan sebelum ia datang ke bumi. Di surga, Yesus bergaul dengan Bapak surgawinya selama miliaran tahun. Buku Yesaya menggambarkan betapa eratnya hubungan Sang Putra dengan Bapaknya dengan kata-kata, ”Tuan Yang Berdaulat Yehuwa telah memberi aku lidah seorang murid, agar aku mengetahui caranya menjawab orang yang lelah dengan perkataan. Ia bangun setiap pagi; ia membangunkan telingaku agar mendengar seperti seorang murid. Tuan Yang Berdaulat Yehuwa membuka telingaku, dan mengenai aku, aku tidak memberontak. Aku tidak berpaling ke arah yang berlawanan.” Yes. 504, 5 Yesus sangat ingin belajar dari Allah. Ia dengan rendah hati mendengarkan apa yang Yehuwa ajarkan. Pastilah Yesus juga memerhatikan baik-baik bagaimana Yehuwa dengan rendah hati memperlihatkan belas kasihan kepada umat manusia yang berdosa! 5. Bagaimana Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesahajaan sewaktu berselisih dengan Iblis? 5 Tidak semua malaikat rendah hati seperti Yesus. Malaikat yang menjadi Setan Si Iblis tidak mau belajar dari Yehuwa. Ia malah menjadi angkuh dan merasa lebih hebat daripada yang lain. Sikapnya ini sangat berlawanan dengan kerendahan hati. Ia pun memberontak melawan Yehuwa. Sebaliknya, Yesus merasa puas dengan wewenang yang Yehuwa berikan dan tidak ingin menyalahgunakan wewenangnya. Sewaktu ’berselisih dengan Iblis mengenai tubuh Musa’, Yesus tidak mau bertindak melampaui wewenangnya, sekalipun ia adalah Mikhael, malaikat yang paling berkuasa. Ya, Putra Allah menunjukkan kerendahan hati dan kesahajaan. Ia rela menantikan Yehuwa, Hakim Tertinggi di alam semesta, untuk menangani hal itu dengan cara dan pada waktu yang Allah tentukan.​—Baca Yudas 9. 6. Mengapa dapat dikatakan bahwa Yesus rendah hati dengan menerima tugas sebagai Mesias? 6 Sewaktu masih di surga, Yesus pasti mengetahui semua nubuat tentang kehidupannya kelak sebagai Mesias di bumi. Jadi, kemungkinan besar ia sudah mengetahui semua penderitaan yang akan ia alami. Namun, Yesus tetap menerima tugas untuk hidup di bumi dan mati sebagai Mesias yang dijanjikan. Mengapa? Karena ia rendah hati. Rasul Paulus menekankan hal itu dengan menulis, ”Walaupun ada dalam wujud Allah, [ia] tidak pernah mempertimbangkan untuk merebut kedudukan, yakni agar ia setara dengan Allah. Tidak, tetapi ia mengosongkan dirinya dan mengambil wujud seorang budak dan menjadi sama dengan manusia.”​—Flp. 26, 7. SEBAGAI MANUSIA, ”IA MERENDAHKAN DIRINYA” 7, 8. Dengan cara apa saja Yesus memperlihatkan kerendahan hati selama masa kanak-kanak dan sepanjang masa pelayanannya? 7 ”Ketika [Yesus] berada dalam wujud sebagai manusia,” tulis Paulus, ”ia merendahkan dirinya dan taat sampai mati, ya, mati pada tiang siksaan.” Flp. 28 Sejak masa kanak-kanak, Yesus sudah meninggalkan pola kerendahan hati. Sekalipun dibesarkan oleh orang tua yang tidak sempurna​—Yusuf dan Maria—​Yesus dengan rendah hati ”terus tunduk kepada mereka”. Luk. 251 Sungguh bagus teladannya itu bagi anak-anak! Allah pasti akan memberkati mereka jika mereka rela menaati orang tua. 8 Setelah dewasa, Yesus memperlihatkan kerendahan hati dengan selalu menomorsatukan kehendak Yehuwa, bukan kehendaknya sendiri. Yoh. 434 Selama masa pelayanannya, Yesus Kristus menggunakan nama Allah, dan ia membantu orang-orang yang tulus untuk memperoleh pengetahuan yang saksama tentang sifat-sifat Yehuwa dan kehendak-Nya bagi manusia. Yesus tidak hanya mengajar orang lain untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Allah, tetapi ia sendiri juga menerapkannya. Dalam contoh doa yang ia ajarkan, hal pertama yang Yesus sebutkan adalah, ”Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan.” Mat. 69 Jadi, Yesus mengajar murid-muridnya bahwa hal terpenting dalam kehidupan adalah memuliakan nama Yehuwa. Kehidupannya sendiri pun menunjukkan hal itu. Menjelang akhir pelayanannya di bumi, Yesus bisa dengan yakin mengatakan kepada Yehuwa dalam doanya, ”Aku telah memberitahukan namamu kepada mereka [para rasul] dan akan memberitahukannya.” Yoh. 1726 Selain itu, Yesus sering mengatakan bahwa tidak ada satu pun yang dapat ia lakukan tanpa bantuan Yehuwa.​—Yoh. 519. 9. Apa yang dinubuatkan Zakharia tentang Mesias? Bagaimana nubuat ini tergenap atas diri Yesus? 9 Zakharia bernubuat tentang Mesias, ”Nikmatilah sukacita besar, hai, putri Zion. Bersoraklah dalam kemenangan, hai, putri Yerusalem. Lihat! Rajamu datang kepadamu. Ia adil-benar, ya, diselamatkan; ia rendah hati, dan menunggang seekor keledai jantan, ya, binatang yang sudah dewasa anak keledai betina.” Za. 99 Nubuat ini tergenap ketika Yesus memasuki Yerusalem sebelum Paskah tahun 33 M. Orang-orang menghamparkan pakaian luar mereka dan cabang-cabang pohon di jalan. Seluruh penduduk menyambutnya dengan riuh sewaktu ia memasuki kota. Ya, sekalipun orang-orang mengelu-elukan dia sebagai Raja mereka, Yesus tetap rendah hati.​—Mat. 214-11. 10. Dengan taat sampai mati, apa yang Yesus buktikan? 10 Sewaktu berada di bumi, Yesus Kristus terus memperlihatkan kerendahan hati dan ketaatan bahkan hingga kematiannya di tiang siksaan. Dengan demikian, ia memberikan bukti yang tidak dapat dibantah bahwa manusia dapat tetap loyal kepada Yehuwa meskipun diuji habis-habisan. Yesus juga menunjukkan betapa salahnya tuduhan Setan bahwa manusia melayani Yehuwa hanya karena mengharapkan imbalan. Ayb. 19-11; 24 Melalui ketaatannya yang sempurna, Kristus menunjukkan bahwa Yehuwa memang berhak memerintah, dan bahwa cara Dia memerintah adalah yang terbaik. Yehuwa pasti sangat senang melihat keloyalan yang tak tergoyahkan dari Putra-Nya yang rendah hati ini.​—Baca Amsal 2711. 11. Berkat korban tebusan Yesus Kristus, apa yang diperoleh orang-orang yang beriman? 11 Melalui kematiannya di tiang siksaan, Yesus juga menyediakan tebusan bagi manusia. Mat. 2028 Atas dasar korban Yesus, Yehuwa dapat mengampuni dosa kita sesuai dengan tuntutan-Nya yang adil-benar dan memberi manusia kesempatan untuk hidup abadi. ”Melalui satu tindakan yang menghasilkan pembenaran, segala macam orang dinyatakan adil-benar untuk kehidupan,” tulis Paulus. Rm. 518 Berkat kematian Yesus, orang-orang Kristen terurap dapat hidup abadi di surga, sedangkan ”domba-domba lain”, hidup abadi di bumi.​—Yoh. 1016; Rm. 816, 17. AKU ”RENDAH HATI” 12. Bagaimana Yesus memperlihatkan kelembutan dan kerendahan hati dalam memperlakukan manusia tidak sempurna? 12 Yesus mengundang semua orang yang ”berjerih lelah dan dibebani tanggungan yang berat” untuk datang kepadanya. Ia mengatakan, ”Pikullah kuk aku dan belajarlah padaku, karena aku berwatak lembut dan rendah hati, dan kamu akan menemukan kesegaran bagi jiwamu.” Mat. 1128, 29 Karena Yesus rendah hati dan lembut, ia memperlakukan manusia yang tidak sempurna dengan baik hati dan tidak berat sebelah. Ia tidak mengharapkan lebih daripada yang dapat dilakukan murid-muridnya. Yesus memuji mereka dan membangkitkan semangat mereka. Ia tidak membuat mereka merasa tidak pandai atau tidak berharga. Yesus pastilah bukan orang yang keras atau sulit disenangkan. Sebaliknya, ia meyakinkan para pengikutnya bahwa kalau mereka mendekat kepadanya dan menerapkan ajarannya, mereka akan merasa disegarkan, sebab kuknya nyaman dan tanggungan darinya ringan. Pria dan wanita, juga tua dan muda, senang bergaul dengan Yesus.​—Mat. 1130. 13. Bagaimana Yesus memperlihatkan belas kasihan kepada rakyat jelata? 13 Yesus merasa kasihan melihat rakyat jelata Israel, dan ia berbuat sebisa-bisanya untuk meringankan beban hidup mereka. Di dekat Yerikho, ia bertemu dengan dua orang pengemis buta, yang salah satunya bernama Bartimeus. Mereka terus berteriak meminta Yesus menolong mereka, tetapi orang-orang dengan tegas menyuruh mereka diam. Yesus tentu bisa saja mengabaikan permohonan orang-orang buta itu. Namun, karena terdorong oleh rasa kasihan, ia meminta mereka mendekat, lalu ia menyembuhkan mereka. Ya, Yesus meniru Bapaknya, Yehuwa, dengan memperlihatkan kerendahan hati dan belas kasihan kepada manusia berdosa yang dipandang rendah.—Mat. 2029-34; Mrk. 1046-52. ”BARANG SIAPA MERENDAHKAN DIRINYA AKAN DITINGGIKAN” 14. Hal baik apa saja yang dihasilkan oleh kerendahan hati Yesus? 14 Kerendahan hati yang Yesus perlihatkan sepanjang hidupnya menghasilkan sukacita dan berkat. Yehuwa bersukacita melihat Putra yang dikasihi-Nya dengan rendah hati menaati Dia. Para rasul dan murid Yesus pun disegarkan oleh kelembutan dan kerendahan hatinya. Teladannya, ajarannya, dan pujiannya yang hangat mendorong mereka untuk maju secara rohani. Yesus juga membantu rakyat jelata dengan mengajar dan menghibur mereka, serta memberikan apa yang mereka butuhkan. Terlebih lagi, dengan adanya korban Yesus, semua orang yang beriman kepadanya akan memperoleh berkat untuk selama-lamanya. 15. Karena rendah hati, apa yang Yesus dapatkan? 15 Bagaimana dengan Yesus sendiri? Apakah kerendahan hatinya bermanfaat bagi dirinya? Tentu saja, karena ia mengatakan kepada murid-muridnya, ”Barang siapa merendahkan dirinya akan ditinggikan.” Mat. 2312 Itulah yang terjadi atas diri Yesus. Paulus mengatakan, ”Allah meninggikan [Yesus] kepada kedudukan yang lebih tinggi dan dengan baik hati memberinya nama di atas setiap nama lain, sehingga dengan nama Yesus semua harus bertekuk lutut, yaitu mereka yang berada di surga, di bumi, dan di bawah tanah, dan setiap lidah harus mengakui secara terbuka bahwa Yesus Kristus adalah Tuan bagi kemuliaan Allah, sang Bapak.” Karena kerendahan hati dan kesetiaan Yesus sewaktu hidup di bumi, Allah Yehuwa meninggikan Putra-Nya dengan memberinya wewenang atas semua makhluk di surga dan di bumi.​—Flp. 29-11. YESUS ’MENUNGGANG DEMI KEBENARAN DAN KERENDAHAN HATI’ 16. Apa yang memperlihatkan bahwa Putra Allah akan selalu rendah hati? 16 Putra Allah akan selalu rendah hati. Sebagai Raja di surga, ia akan bertindak atas musuh-musuh Allah. Salah seorang pemazmur menubuatkan, ”Dalam semarakmu teruslah menuju keberhasilan; menungganglah demi kebenaran dan kerendahan hati dan keadilbenaran.” Mz. 454 Di Armagedon, Yesus Kristus akan berperang untuk membela orang-orang yang rendah hati, adil-benar, dan mengasihi kebenaran. Lalu, apa yang akan terjadi pada akhir Pemerintahan Seribu Tahun Kristus setelah ia ”meniadakan semua pemerintah dan semua wewenang dan kuasa”? Apakah ia akan tetap rendah hati? Pasti, sebab ’ia akan menyerahkan kerajaan kepada Allah dan Bapaknya’.​—Baca 1 Korintus 1524-28. 17, 18. a Mengapa hamba-hamba Yehuwa harus mengikuti pola kerendahan hati Yesus? b Apa yang akan dibahas dalam artikel berikutnya? 17 Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan mengikuti pola yang ditetapkan oleh Sang Teladan kita dan memperlihatkan kerendahan hati? Di Armagedon, hanya orang yang rendah hati dan adil-benar yang akan diselamatkan oleh Raja Yesus Kristus. Jadi, kalau ingin selamat, kita harus rendah hati. Dan, sama seperti Yesus, kalau kita rendah hati, bukan kita saja yang akan menuai manfaatnya, tetapi orang lain juga. 18 Apa yang akan membantu kita meniru pola Yesus? Bagaimana kita dapat mengupayakan kerendahan hati sekalipun tidak mudah? Kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dalam artikel berikutnya.
16Selepas naik ke syurga, Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati. Pemazmur menubuatkan bagaimana Yesus akan bertindak terhadap musuhnya, "Dalam kemuliaanmu majulah menuju kejayaan, menungganglah demi kebenaran, kerendahan hati, dan keadilbenaran.". ( Mzm. 45:4, NW) Semasa Armagedon, Yesus yang rendah hati akan menegakkan kebenaran
RHEMA HARI INI Amsal 1316 Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan. Ketika mengetahui bahwa suaminya telah berselingkuh, hati Yami bergelora oleh amarah. Perasaan di khianati sangatlah menyakitkan bagi Yami. Sebenarnya sudah sejak lama ia tahu suaminya tidak setia, tetapi Yami berusaha untuk tetap tenang, berpikir positif dan percaya pada suaminya. Foto-foto dan pesan mesra yang Yami temukan di ponsel suaminya, akhirnya menjadi bukti yang meruntuhkan pertahanan Yami. Ingatan demi ingatan perbuatan suaminya yang menyakitkan hatinya, yang selama ini ia pendam dalam-dalam, kini menyerbu pikirannya. Membuat hati Yami semakin terbakar dan berpikir bahwa tidak bisa tidak, semua ini haruslah diakhiri. Keputusan untuk berpisah awalnya terlihat sangat sempurna bagi Yami. Ia sudah lelah dengan ketidaksetiaan suaminya. Tetapi seperti ada sesuatu yang menahannya untuk mengkonfrontasi suaminya. Yami pun memutuskan untuk menenangkan diri dahulu dan meminta petunjuk Roh Kudus. Melalui tuntunan-Nya, Yami menemukan sebuah kotbah di YouTube yang begitu mengena di hatinya. Seolah seperti Tuhan sendiri sedang berbicara kepadanya melalui firman yang disampaikan. Yami bersyukur ia tidak terburu-buru bertindak yang pada akhirnya membuat ia menyesal di kemudian hari. Kita manusia memang diberi Tuhan kehendak bebas untuk memilih. Selain sebuah anugerah, kebebasan ini juga bisa membawa kita pada pilihan yang salah. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk bertindak, tanyakanlah kepada diri kita sendiri, apakah tindakan yang akan kita lakukan ini menyenangkan hati Tuhan, atau justru mendukakan hati-Nya? Manakah yang kita pilih, kita yang tertawa puas atau senyum di wajah Tuhan? Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, kita pasti lebih memilih Tuhan yang disenangkan meskipun harus ada pengorbanan dan air mata di pihak kita. Sebab ketika hati Tuhan di senangkan dengan perbuatan kita, apa yang kita anggap kerugian dan kesengsaraan, akan Tuhan ubahkan menjadi berkat besar, sukacita dan sorak sorai kemenangan. RENUNGAN Sebelum bertindak, tanyakan kepada diri sendiri apakah TINDAKAN kita MENYENANGKAN atau MENDUKAKAN hati Tuhan. APLIKASI 1. Selama ini apakah Anda bertanya kepada diri Anda sendiri sebelum bertindak? 2. Tindakan mendukakan hati Tuhan apa yang pernah Anda ambil? Bagaimana perasaan Anda sesudah melakukannya? 3. Apa komitmen Anda setelah ini, agar tindakan Anda adalah yang menyenangkan hati Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terimakasih untuk Roh Kudus-Mu yang senantiasa membimbing, menuntun dan mengajari kami. Biarlah Roh-Mu yang semakin besar dan menguasai hati kami, sehingga apa yang kami perbuat hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
Tindakankonyol yang tak seharusnya dilakukan. Hey, ini bukan drama yang selalu ia tonton. Sungkyu mengutuk dalam hati yang nyaris kelepasan menyebutkan nama Taekwoon. Perlu diakui bahwa semenjak beberapa hari yang lalu dimana Taekwoon pingsan di depan rumah mereka, Sungkyu merasa bahwa memang saatnya membiarkan Jaehwan kembali bersama
Saya ingin memberikan jaminan bahwa ada suatu penyembuhan yang pasti bagi rasa sakit hati, kekecewaan, kesengsaraan, penderitaan, dan kepedihan. Pemazmur menyatakan, “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.”1 Penyembuhan adalah mukjizat ilahi; luka-luka adalah keadaan yang dialami semua umat manusia. Shakespeare telah menyatakan, “Orang dapat menertawakan luka hanya jika dia sendiri tidak memiliki luka itu.”2 Tampaknya tidak seorang pun yang luput dari masalah, tantangan, dan kekecewaan dunia ini. Dalam masyarakat modern yang penuh kesibukan, beberapa metode penyembuhan yang orang tua kita rasakan tampaknya tidak lagi berhasil dalam kehidupan kita. Semakin sedikit orang yang mampu meredakan stres dengan melakukan kerja fisik dan mengolah tanah. Berbagai tuntutan yang meningkat, opini yang berbeda, iklan yang menggoda, suara berisik, keadaan sulit dari banyaknya hubungan pribadi dapat merampok jiwa kita dari kedamaian yang dibutuhkan oleh jiwa kita agar berdaya guna dan hidup. Ketergesaan kita untuk memenuhi tuntutan kerja rutin kita menghancurkan kedamaian batin kita. Tekanan-tekanan untuk bersaing dan hidup amatlah besar. Hasrat kita untuk memiliki harta benda pribadi tampak besar pula. Meningkatnya kekuatan-kekuatan yang menghancurkan individu serta keluarga mendatangkan kepedihan besar dan rasa sakit hati. Satu alasan penyebab penyakit rohani dalam masyarakat kita adalah bahwa begitu banyak orang yang tidak mengetahui atau peduli dengan apa yang secara moral benar dan salah. Begitu banyak hal dinilai berdasarkan pada kenyamanan serta pemerolehan uang atau barang. Baru-baru ini, segelintir orang dan tersebut, yang cukup berani untuk berdiri dan bersuara menentang perzinaan, ketidakjujuran, kekerasan, serta bentuk-bentuk kejahatan lainnya sering dicemooh. Banyak hal yang secara jelas adalah salah, baik yang sah maupun tidak sah. Mereka yang bersikukuh mengikuti hal-hal yang jahat dari dunia tidak dapat mengetahui “damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal.”3 Bagaimanapun juga, kita harus menemukan pengaruh penyembuhan yang mendatangkan keteduhan bagi jiwa. Di manakah balsam ini? Di manakah kelegaan pengganti yang sedemikian diperlukan untuk membantu kita mengatasi tekanan-tekanan dunia? Penghiburan pengganti dapat datang melalui komunikasi yang meningkat dengan Roh Allah. Ini dapat mendatangkan penyembuhan rohani. Penyembuhan rohani digambarkan dalam kisah Warren M. Johnson, yang merupakan seorang pionir operator kapal feri di Lee’s Ferry, Arizona. Sebagai pemuda, Warren Johnson pergi ke barat mencari emas pada musim semi tahun 1866. Dia sakit parah, dan rekan-rekannya meninggalkannya di bawah sebatang pohon di halaman rumah sebuah keluarga di Bountiful, Utah. Salah seorang anak perempuan keluarga itu menemukannya dan melaporkan bahwa ada orang mati di halaman itu. Meskipun dia benar-benar orang asing, keluarga yang baik ini membawanya masuk dan merawatnya sampai sembuh. Mereka mengajarkan Injil kepadanya dan dia dibaptiskan. Akhirnya dia berhenti sebagai operator kapal feri di Lee’s Ferry. Pada tahun 1891 keluarga Warren Johnson mengalami sebuah tragedi besar. Dalam waktu singkat, mereka kehilangan empat anak karena penyakit difteri. Keempat anak itu dikuburkan secara berdampingan. Dalam sepucuk surat kepada Presiden Wilford Woodruff, tertanggal 29 Juli 1891, Warren menceritakan kisah itu “Dengan hormat, Pada bulan Mei 1891 sebuah keluarga yang tinggal di Tuba City, datang ke sini dari Richfield Utah, dimana mereka telah menghabiskan musim dingin mereka untuk mengunjungi teman-teman. Di Panguitch mereka menguburkan seorang anak, dan tanpa membersihkan kereta atau diri mereka sendiri, bahkan tidak berhenti untuk mencuci pakaian si anak yang meninggal, mereka datang ke rumah kami dan menginap, berbaur dengan anak-anak kecil kami …. Kami tidak tahu apa-apa mengenai sifat penyakit itu, namun memiliki iman kepada Allah, saat kami berada di sini di ladang misi yang sangat keras, dan berusaha sekeras yang kami ketahui untuk mematuhi Kata-Kata Bijaksana, serta melaksanakan tugas-tugas keagamaan kami, seperti membayar persepuluhan, doa keluarga, dan sebagainya, agar anak-anak kami dapat diselamatkan. Namun, dalam waktu 4 1/2 hari [anak lelaki sulung] meninggal dalam pelukan saya. Dua orang lagi meninggal karena penyakit dan kami berpuasa serta berdoa sebanyak mungkin menurut kebijaksanaan kami, karena kami memiliki banyak tugas untuk dilaksanakan di sini. Kami berpuasa selama 24 jam dan saya pernah berpuasa selama 40 jam, namun dua anak perempuan saya juga meninggal. Sekitar satu minggu setelah kematian mereka anak perempuan saya yang berusia lima belas tahun, Melinda, terserang penyakit dan kami melakukan segalanya semampu kami namun dia mengikuti yang lainnya, dan tiga orang dari anak perempuan terkasih saya serta seorang anak lelaki telah meninggal, dan itu belum berakhir. Anak perempuan tertua saya yang berusia 19 tahu sekarang tak berdaya karena penyakit, dan kami berpuasa serta berdoa untuk kesembuhannya …. Apa yang telah kami perbuat sehingga Tuhan meninggalkan kami, dan apa yang dapat kami lakukan untuk memperoleh kasihnya lagi[?] Salam dalam Injil Warren M. Johnson”4 Dalam sepucuk surat berikutnya kepada temannya, Warren Foote, Brother Johnson bersaksi bahwa dia telah menemukan kedamaian rohani. “Tetapi saya dapat meyakinkan Anda, bahwa itu merupakan [pencobaan] tersulit dalam kehidupan saya, namun saya memulainya untuk keselamatan, dan saya memutuskan melalui bantuan dari Bapa Surgawi saya untuk berpegang teguh pada pegangan besi, tidak peduli apa pun pencobaan yang mungkin menimpa saya. Saya tidak mengabaikan kinerja dari tugas-tugas saya, dan berharap serta percaya bahwa saya akan memiliki iman dan doa dari saudara-saudara saya supaya saya boleh hidup agar dapat menerima berkat-berkat, melalui wewenang Anda, yang telah Anda anugerahkan di atas kepala saya.”5 Pasal-Pasal Kepercayaan ketujuh menyatakan bahwa, di antara karunia-karunia rohani lainnya, kita percaya pada karunia penyembuhan. Saya percaya karunia ini mencakup untuk menyembuhkan baik tubuh maupun roh. Roh berbicara kedamaian ke dalam jiwa. Keteduhan rohani ini datang dengan memohon karunia-karunia rohani, yang diminta dan dinyatakan dalam banyak cara. Karunia-karunia itu kaya, penuh, dan berlimpah di Gereja zaman sekarang. Karunia-karunia itu mengalir dari penggunaan kesaksian yang rendah hati dan benar. Karunia-karunia itu juga datang melalui menyembuhkan yang sakit setelah pengurapan dengan minyak yang dipersucikan. Kristus adalah Tabib Besar, yang bangkit dari kematian “dengan kesembuhan pada sayap-sayap-Nya,”6 sementara sang Penghibur adalah agen penyembuhan. Tuhan telah menyediakan banyak cara melalui mana kita menerima pengaruh yang menyembuhkan ini. Saya bersyukur bahwa Dia telah memulihkan pekerjaan bait suci ke bumi. Itu adalah bagian penting dari pekerjaan penyelamatan bagi mereka yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Bait suci-bait suci kita menyediakan sebuah tempat dimana kita dapat pergi untuk mengesampingkan banyak kecemasan dunia ini. Bait suci-bait suci kita adalah tempat kedamaian dan ketenangan. Di tempat yang kudus inilah Allah “menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka.” Pembacaan dan pembelajaran tulisan suci dapat mendatangkan penghiburan besar. Presiden Marion G. Romney 1897–1988, Penasihat Pertama dalam Presidensi Utama, menyatakan “Saya merasa yakin bahwa jika, di rumah kita, orang tua mau membaca Kitab Mormon dengan sungguh-sungguh dan secara rutin, membaca sendiri maupun bersama anak-anak, roh dari kitab yang hebat itu akan datang untuk mengisi rumah kita dan semua orang yang tinggal di dalamnya. Roh kekhidmatan akan meningkat, rasa hormat bersama dan perhatian bagi satu sama lain akan tumbuh. Roh pertengkaran akan menyingkir. Orang tua akan menasihati anak-anak mereka dalam kasih dan kebijaksanaan yang lebih besar. Kesalehan akan meningkat. Iman, pengharapan dan kasih—kasih murni Kristus—akan tinggal di dalam rumah dan kehidupan kita, yang membawa dalam kehidupan mereka kedamaian, sukacita, serta kebahagiaan.”7 Semasa muda saya, manfaat kesehatan yang diperoleh dari Kata-Kata Bijaksana, termasuk tidak menggunakan tembakau, minuman beralkohol, teh, dan kopi, belum ditegaskan sebaik sekarang ini. Namun, manfaat rohaninya telah lama dirasakan. Kata-Kata Bijaksana menjanjikan bahwa mereka yang ingat untuk mematuhi perintah ini dan hidup menaati perintah-perintah ini “akan memperoleh kesehatan di seluruh tubuh mereka.”8 Sumsum telah lama menjadi lambang bagi semangat dan kehidupan yang sehat. Namun di zaman transplantasi sumsum tulang untuk menyelamatkan hidup, kalimat “sumsum untuk tulang mereka” memberi makna tambahan yang penting sebagai perjanjian rohani. Janji-janji bagi mereka yang menaati Kata-Kata Bijaksana tetap berlaku. Mereka yang menaati hukum ini “akan menemukan kebijaksanaan dan harta pengetahuan yang besar, bahkan harta yang tersembunyi; Dan mereka akan lari dan tidak menjadi letih, dan akan jalan dan tidak jatuh pingsan. Dan, Aku, Tuhan, memberi mereka sebuah janji, bahwa malaikat pemusnah akan melewati mereka, seperti terhadap anak-anak Israel, dan tidak membinasakan mereka.” Tuhan telah berjanji bahwa malaikat pemusnah akan melewati kita, seperti terhadap anak-anak Israel, dan tidak membinasakan Jika kita ingin diselamatkan, kita juga perlu dilindungi dari berbagai metode yang menghancurkan dalam pekerjaan di dunia zaman sekarang. Meskipun demikian, bagi banyak di antara kita, penyembuhan rohani terjadi bukan di tempat-tempat besar di dunia ini namun di pertemuan-pertemuan sakramen kita. Adalah menghibur untuk beribadat dengan mengambil sakramen dengan dan diajar dengan roh kerendahan hati oleh tetangga dan teman-teman dekat yang mengasihi Tuhan serta berusaha untuk menaati perintah-perintah-Nya. Uskup kami yang baik hati menugasi para penceramah untuk berbicara tentang Injil atau asas. Biasanya mereka berbicara dengan kuasa Roh kudus, dengan membuka hati mereka agar orang-orang yang hadir dapat mengetahui nilai kesaksian mereka. Kita sebagai hadirin memahami bahwa itu diajarkan oleh Roh Kebenaran dan menegaskan kesaksian yang menyertainya. Pertemuan sakramen kita hendaknya penuh pemujaan dan penyembuhan, dengan menjaga mereka yang menghadirinya tetap kuat secara rohani. Bagian dari proses penyembuhan terjadi ketika kita beribadat melalui musik dan lagu. Menyanyikan nyanyian rohani kita yang indah serta penuh pemujaan adalah makanan bagi jiwa kita. Kita menjadi sehati dan sepikiran ketika kita menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan. Di antara pengaruh-pengaruh lainnya, beribadat melalui lagu-lagu memiliki dampak secara rohani yang mempersatukan para peserta dalam sikap khidmat. Penyembuhan rohani juga datang dari memberikan dan mendengarkan kesaksian yang rendah hati. Sebuah kesaksian yang diberikan dengan jiwa yang patah, penuh syukur bagi pemeliharaan rohani, dan tunduk pada bimbingan ilahi merupakan obat yang mujarab untuk menolong meredakan kepedihan serta kecemasan di hati kita. Saya meragukan bahwa para anggota yang tulus di Gereja ini dapat memperoleh penyembuhan rohani sepenuhnya tanpa menjadi selaras dengan dasar Gereja ini, yang dinyatakan oleh Rasul Paulus yaitu “para rasul dan nabi.”10 Ini mungkin bukan hal yang populer untuk dilakukan berdasarkan sejarah masa lalu tentang penolakan dunia akan para nabi dan pesan-pesan mereka. Walaupun demikian mereka adalah penyambung lidah Allah di bumi dan mereka dipanggil untuk memimpin serta mengatur pekerjaan pada zaman dan masa ini. Adalah juga penting bagi kita untuk kedapatan terus-menerus mendukung uskup, presiden cabang, dan presiden wilayah serta presiden distrik kita. Informasi terkini tampaknya menegaskan bahwa penyembuhan rohani terakhir terjadi dengan cara melupakan diri sendiri. Sebuah kajian tentang catatan-catatan tertulis menyebutkan bahwa mereka yang dapat bertahan hidup paling baik di penjara dan di kamp-kamp penawanan adalah mereka yang prihatin terhadap sesama narapidana dan bersedia memberikan makanan serta barang-barang mereka untuk membantu orang lain. Dr. Viktor Frankl menyatakan “Kita yang hidup di kamp konsentrasi dapat mengingat para pria yang berjalan memasuki gubuk-gubuk menghibur orang lain, memberikan potongan roti terakhir mereka. Orang-orang ini mungkin sedikit jumlahnya, namun mereka memberikan bukti yang cukup bahwa segala sesuatu dapat diambil dari seseorang kecuali satu hal kebebasan terakhir manusia—untuk memilih sikap seseorang dalam serangkaian situasi yang diberikan, untuk memilih cara orang itu sendiri.”11 Juruselamat dunia mengatakan dengan sangat sederhana “Barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.”12 Dari semua hal yang dapat kita lakukan untuk menemukan ketenangan, doalah yang barangkali paling menghibur. Kita diperintahkan untuk berdoa kepada Bapa, dalam nama Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus, dan dengan kuasa Roh Kudus. Tindakan berdoa kepada Allah adalah memuaskan jiwa, meskipun Allah, dalam hikmat-Nya, mungkin tidak memberi apa yang kita minta. Presiden Harold B. Lee 1899–1973 mengajarkan kepada kita bahwa semua doa kita dijawab, namun kadang-kadang Tuhan berkata Nabi Joseph mengajarkan bahwa “cara terbaik untuk memperoleh kebenaran dan kebijaksanaan adalah … datang kepada Allah dalam doa.”14 Doalah yang paling bermanfaat dalam proses penyembuhan. Luka-luka yang disebabkan oleh orang lain disembuhkan dengan “keterampilan menyembuhkan.” Presiden Joseph F. Smith 1838–1918 menyatakan, “Namun penyembuhan sebuah luka adalah suatu keterampilan yang tidak diperoleh hanya melalui praktik, namun melalui kelembutan yang penuh kasih yang datang dari niat baik sepenuhnya dan minat yang simpatik demi kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain.”15 Ada harapan bagi semua orang untuk disembuhkan melalui pertobatan dan kepatuhan. Nabi Yesaya menjelaskan bahwa “sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju.”16 Nabi Joseph Smith menyatakan, “Tidak pernah ada saat ketika roh terlalu tua untuk mendekat kepada Allah. Semua orang berada dalam jangkauan mendapat belas kasihan.”17 Setelah kita sungguh-sungguh bertobat, rumusnya benar-benar sederhana. Sesungguhnya, Tuhan telah memberikan rumus itu kepada kita dalam kata-kata ini “Tidak maukah kamu sekarang kembali kepada-Ku, dan bertobat akan dosa-dosamu, dan ditobatkan agar Aku dapat menyembuhkan kamu?”18 Dalam melakukan hal itu, kita memiliki janji-Nya bahwa “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka.” Kita menemukan ketenangan di dalam Kristus melalui pengaruh sang Penghibur, dan Juruselamat mengulurkan undangan kepada kita “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”19 Rasul Petrus berbicara tentang “serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”20 Sewaktu kita melakukan hal ini, penyembuhan terjadi, sama seperti yang Tuhan janjikan melalui Nabi Yeremia ketika Dia berfirman “Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, dan akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka …. Aku akan membuat segar orang yang lelah, dan setiap orang yang merana akan Kubuat puas.”21 Di kemuliaan selestial, kita diberitahu bahwa “Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita.”22 Maka iman dan pengharapan akan menggantikan rasa sakit hati, kekecewaan, kesengsaraan, penderitaan, dan kepedihan, dan Tuhan akan memberi kita kekuatan, sebagaimana yang Mormon katakan, bahwa kita “tidak akan menderita sesuatu macam kesengsaraan apa pun, kecuali kesengsaraan itu tertelan di dalam kesukaan tentang Kristus.”23 GAGASAN BAGI PENGAJAR KE RUMAH Setelah Anda dengan doa yang sungguh-sungguh mempersiapkan diri, bagikanlah pesan ini dengan menggunakan metode yang mendorong peran serta dari mereka yang Anda ajar. Berikut adalah beberapa contohnya Perlihatkan apa yang Anda gunakan atau mintalah para anggota keluarga untuk memperlihatkan apa yang mereka gunakan untuk merawat luka-luka ringan, misalnya sabun, air, dan perban. Bahaslah proses penyembuhan jasmani. Menurut Presiden Faust, mengapa kita memerlukan penyembuhan rohani dewasa ini? lihat empat alinea pertama dalam artikel ini. Bahaslah beberapa “metode” Presiden Faust untuk memperoleh karunia penyembuhan. Berikan kesaksian mengenai kuasa penyembuhan dari Yesus Kristus. Bacalah dengan keras atau ceritakan dengan kata-kata Anda sendiri kisah mengenai Warren M. Johnson. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini mengenai luka dan penyembuhan rohani? Bacalah apa yang dikatakan oleh Presiden Faust mengenai pertemuan sakramen. Mintalah para anggota keluarga membagikan bagaimana menghadiri pertemuan sakramen telah membantu mereka merasakan Roh Kudus dan disembuhkan. Tekankan bahwa Presiden Faust menggunakan firman Allah dari tulisan suci kunci untuk membantu menyembuhkan jiwa yang terluka lihat Yakub 28. Kenali dan bagikanlah tulisan suci tersebut yang mengesankan bagi Anda.

Terkait Apa hal paling menyedihkan yang pernah kamu lihat? Ini adalah Farkhunda Malikzada, seorang wanita Afghanistan dengan gelar dalam studi agama, dia sedang bersiap-siap untuk mengajar ketika dia melihat seorang dukun (mosqu mulla) memberi instruksi agama palsu kepada orang-orang dengan ketidaktahuan mereka.

Aku sudah memberikan teladan kepada kamu semua, supaya kamu juga melakukan apa yang sudah aku lakukan untuk kamu.’​—YOH. 1315, ABB. 1, 2. Pada malam terakhir Yesus di bumi, apakah pengajaran yang diberikan Yesus kepada para rasulnya? INILAH malam terakhir Yesus di bumi. Jadi, dia meluangkan masa dengan rasul-rasulnya di sebuah rumah di Yerusalem. Semasa makan malam, Yesus bangun, menanggalkan jubah luarnya, dan mengikat sehelai tuala pada pinggangnya. Kemudian dia menuang air ke dalam sebuah besen lalu mula membasuh kaki pengikut-pengikutnya dan mengeringkannya dengan tuala. Selepas itu, dia memakai balik jubahnya. Mengapakah Yesus berbuat demikian?​—Yoh. 133-5. 2 Yesus menjelaskan, Adakah kamu memahami apa yang baru sahaja aku lakukan untuk kamu? Jika aku sebagai Tuan dan Guru kamu, sudah membasuh kaki kamu, maka kamu wajib saling membasuh kaki. Aku sudah memberikan teladan kepada kamu semua, supaya kamu juga melakukan apa yang sudah aku lakukan untuk kamu.’ Yoh. 1312-15, ABB Kesudian Yesus untuk melakukan tugas yang dipandang rendah memberi para rasul pengajaran yang sukar dilupakan. Pengajaran itu menggalakkan mereka supaya bersikap rendah hati pada masa yang akan datang. 3. a Apakah dua peristiwa yang mana Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati? b Apakah yang akan dibincangkan dalam rencana ini? 3 Ini bukanlah kali pertama Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati. Pernah sekali, semasa rasulnya bertengkar tentang siapa yang lebih besar, Yesus membawa seorang kanak-kanak lalu memberitahu mereka, Sesiapa yang menyambut kanak-kanak ini kerana aku, menyambut aku. Dan sesiapa yang menyambut aku, juga menyambut Dia yang mengutus aku. Sesiapa yang terkecil antara kamu, dialah yang terbesar!’ Luk. 946-48 Pada kesempatan lain, Yesus memberitahu orang Farisi yang suka akan kemasyhuran, “Orang yang meninggikan diri akan direndahkan, tetapi orang yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Luk. 1411, ABB Jelaslah bahawa Yesus mahu pengikutnya bersikap rendah hati, iaitu tidak sombong, angkuh atau meninggikan diri. Mari kita lihat contoh Yesus agar kita dapat meniru sikap rendah hati yang diperlihatkannya. Kita juga akan lihat bagaimana sikap ini dapat membawa manfaat kepada kita dan orang lain. AKU TIDAK BERPALING DARIPADANYA’ 4. Sebelum Yesus turun ke bumi, bagaimanakah dia memperlihatkan sikap rendah hati? 4 Yesus juga memperlihatkan kerendahan hati di syurga. Di sana, dia telah meluangkan banyak masa bersama Bapanya. Yesaya menggambarkan hubungan akrab yang dinikmati antara Yesus dengan Bapanya, Raja Yehuwa telah mengajar aku tentang apa yang harus kukatakan, supaya aku dapat menguatkan orang yang letih lesu. Tiap-tiap pagi Dia membangkitkan keinginanku untuk mendengar ajaran-Nya bagiku. Yehuwa telah memberi aku pengertian, aku tidak memberontak atau berpaling daripada-Nya.’ Yes. 504, 5, ABB Yesus bersikap rendah hati dan memberikan sepenuh perhatian semasa diajar oleh Bapanya. Dia rela dan suka belajar daripada Tuhan. Yesus tentu nampak kerendahan hati dan belas kasihan yang diperlihatkan oleh Yehuwa kepada umat manusia yang berdosa. 5. Dalam peranannya sebagai ketua malaikat, bagaimanakah Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesederhanaan? 5 Malangnya, bukan semua makhluk di syurga memperlihatkan sikap rendah hati seperti Yesus. Malaikat yang kemudiannya menjadi Syaitan Si Iblis enggan belajar daripada Yehuwa. Sebaliknya dia mementingkan diri, bersikap sombong lalu memberontak menentang Yehuwa. Yesus tidak pernah merungut tentang kedudukannya di syurga atau terfikir untuk menyalahgunakan kuasanya. Dalam peranannya sebagai Mikhael, iaitu ketua malaikat, Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesederhanaan. Semasa berlakunya perbalahan dengan Iblis mengenai jenazah Musa, Mikhael tidak melampaui batas kuasanya. Dia tahu bahawa Yehuwa, iaitu Hakim Agung seluruh alam semesta akan menangani hal itu mengikut cara dan jadual-Nya.​—Baca Yudas 9. 6. Bagaimanakah Yesus menunjukkan sikap rendah hati semasa menerima tugasan untuk menjadi Mesias? 6 Semasa di syurga, Yesus tentu telah mempelajari nubuat-nubuat tentang kehidupannya di bumi. Maka dia tahu bahawa dia akan menderita semasa di bumi dan kemudiannya dibunuh. Namun, Yesus menerima tugasan untuk menjadi Mesias dengan tangan terbuka. Mengapa? Paulus menonjolkan kerendahan hati Yesus semasa menulis, Dia tidak menganggap dia harus berusaha menjadi sama dengan Tuhan. Sebaliknya, dia rela melepaskan segala-galanya, lalu menjadi seperti seorang hamba. Dia datang sebagai manusia, dan hidup seperti manusia.’​—Flp. 26, 7, nota kaki, ABB. “DIA MERENDAHKAN DIRI” SEMASA DI BUMI Bagaimanakah kerendahan hati Yesus bermanfaat bagi kita? 7, 8. Bagaimanakah Yesus menunjukkan sikap rendah hati semasa dia kecil dan semasa menginjil? 7 Semasa Yesus “datang sebagai manusia, dan hidup seperti manusia,” tulis Paulus, dia merendahkan diri dan hidup dengan taat kepada Tuhan sehingga mati.’ Ya, dia telah mati pada tiang seksaan. Flp. 28 Dari kecil lagi, Yesus bersikap rendah hati. Walaupun ibu bapanya, Yusuf dan Maria tidak sempurna, Yesus rendah hati dan “taat kepada mereka.” Luk. 251 Sememangnya, Yesus menetapkan teladan yang baik bagi kaum muda. Tuhan tentu akan memberkati orang muda yang rela mentaati ibu bapa mereka! 8 Yesus bersikap rendah hati dan mengutamakan kehendak Yehuwa, bukannya kehendak sendiri. Yoh. 434 Semasa menginjil, Yesus Kristus menggunakan nama peribadi Tuhan dan membantu orang yang berhati jujur untuk mendapat pengetahuan yang tepat tentang sifat-sifat Yehuwa serta tujuan-Nya. Yesus selalu hidup selaras dengan ajarannya. Misalnya, dalam Doa Bapa Kami, perkara pertama yang disentuh oleh Yesus ialah “Bapa kami yang di syurga, semoga nama-Mu disucikan.” Mat. 69, NW Yesus mengutamakan penyucian nama Yehuwa dan dia mengarahkan pengikutnya untuk berbuat demikian juga. Pada akhir hayatnya di bumi, Yesus dapat berkata dengan penuh yakin bahawa dia telah memuliakan nama Tuhan. Yoh. 1726 Selain itu, Yesus sering berkata bahawa dia tidak dapat melakukan apa-apa tanpa bantuan Yehuwa.​—Yoh. 519. 9. Apakah yang dinubuatkan oleh Zakharia tentang Mesias, dan bagaimanakah nubuat ini digenapi oleh Yesus? 9 Mengenai Mesias, Zakharia bernubuat, “Bersukacitalah, hai penduduk Sion! Bersoraklah, hai penduduk Yerusalem! Lihatlah, raja kamu datang! Dia datang dengan kemegahan dan kemenangan, tetapi dengan kerendahan hati, dia datang dengan menunggang keldai, dengan mengenderai anak keldai yang muda.” Za. 99, ABB Nubuat ini digenapi semasa Yesus memasuki Yerusalem sebelum Paska pada tahun 33 M. Banyak orang membentangkan jubah di atas jalan, sementara yang lain meletakkan ranting-ranting pokok di jalan. Keadaan di seluruh kota itu sangat riuh-rendah. Biarpun Yesus disambut sebagai Raja, dia tetap bersikap rendah hati.​—Mat. 214-11. 10. Apakah yang dibuktikan oleh Yesus yang taat kepada Tuhan sehingga mati? 10 Yesus Kristus tetap rendah hati dan taat kepada Tuhan sehingga dibunuh pada tiang seksaan. Teladan Yesus membuktikan bahawa manusia dapat tetap setia kepada Yehuwa meskipun menghadapi cubaan dan dugaan yang sangat teruk. Yesus juga telah menyangkal dakwaan Syaitan bahawa manusia hanya menyembah Tuhan untuk kepentingan sendiri. Ayb. 19-11; 24 Selain itu, integriti Kristus membuktikan kewajaran dan keadilbenaran Yehuwa sebagai Pemerintah Alam Semesta Yang Berdaulat. Yehuwa tentu berasa gembira semasa melihat kesetiaan Anak-Nya yang rendah hati.​—Baca Amsal 2711. 11. Apakah manfaat yang dibawa oleh korban tebusan Yesus? 11 Yesus telah membayar harga tebusan untuk umat manusia melalui kematiannya. Mat. 2028 Maka, Yehuwa dapat mengampunkan dosa kita mengikut tuntutan-Nya yang adil benar dan kita diberikan peluang untuk hidup selama-lamanya. Paulus menulis, Semua orang dibebaskan daripada kesalahan dan diberikan hidup, kerana perbuatan satu orang yang melakukan kehendak Tuhan.’ Rm. 518 Kematian Yesus membuka jalan supaya kaum terurap dapat hidup selama-lamanya di syurga dan “domba-domba lain” dapat hidup selama-lamanya di bumi.​—Yoh. 1016; Rm. 816, 17. AKU “RENDAH HATI” 12. Bagaimanakah Yesus bersikap rendah hati dan lemah lembut terhadap manusia yang tidak sempurna? 12 Yesus menjemput “semua yang lelah kerana memikul beban yang berat” untuk datang kepadanya. Dia berkata, Ikutlah perintahku dan terimalah ajaranku, kerana aku ini lemah lembut dan rendah hati; kamu akan mendapat kesejahteraan.’ Mat. 1128, 29, ABB Sikap rendah hati dan lemah lembut menggerakkan Yesus untuk melayan manusia yang tidak sempurna dengan baik dan adil. Dia tidak menuntut sesuatu yang di luar kemampuan pengikutnya. Dia memuji dan menggalakkan mereka, dan tidak bersikap kasar atau menindas. Dia tidak menyebabkan mereka berasa tidak cekap atau tidak berguna. Yesus meyakinkan pengikutnya bahawa jika mereka menghampirinya dan menerapkan ajarannya, mereka akan mendapat kesejahteraan kerana perintahnya mudah diturut dan bebannya mudah dipikul. Orang daripada pelbagai lapisan masyarakat berasa sangat selesa dengan Yesus.​—Mat. 1130. Teladani belas kasihan Yesus 13. Bagaimanakah Yesus berbelas kasihan terhadap orang yang ditindas? 13 Yesus berbelas kasihan terhadap orang biasa di Israel kerana mereka dipandang rendah dan ditindas. Dia mengasihi dan memberikan perhatian kepada mereka. Misalnya dekat Yerikho, dua orang buta, seorang bernama Bartimeus dan seorang lagi tidak dinamakan, berseru-seru meminta bantuan Yesus. Tetapi orang ramai memarahi mereka dan menyuruh mereka diam. Di bawah keadaan sebegini, memang senang untuk mengabaikan seruan mereka. Tetapi Yesus tidak berbuat begitu. Dia mengasihani mereka lalu menyembuhkan mereka. Ya, Yesus meniru Bapa Yehuwa dengan memperlihatkan kerendahan hati dan berbelas kasihan terhadap orang berdosa.​—Mat. 2029-34; Mrk. 1046-52. “SESIAPA YANG MERENDAHKAN DIRI AKAN DITINGGIKAN” 14. Apakah manfaat yang dibawa oleh kerendahan hati Yesus? 14 Kerendahan hati Yesus Kristus menghasilkan sukacita dan manfaat yang besar. Yehuwa gembira kerana Anak kesayangan-Nya melakukan kehendak-Nya dengan rendah hati. Para rasul dan pengikut Yesus juga mendapat manfaat daripada sikap lemah lembut dan rendah hati Yesus. Teladan, ajaran, dan kata-kata pujian Yesus menggerakkan mereka untuk membuat kemajuan rohani. Orang biasa mendapat manfaat kerana Yesus telah membantu, mengajar, dan menggalakkan mereka. Sememangnya, korban Yesus membawa manfaat yang kekal kepada umat manusia yang taat. 15. Apakah manfaat yang diraih oleh Yesus kerana dia rendah hati? 15 Bagaimana pula dengan Yesus? Adakah kerendahan hatinya membawa manfaat bagi dirinya? Ya, Yesus memberitahu muridnya, “Sesiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Mat. 2312 Kata-katanya terbukti benar. Paulus menjelaskan, Tuhan meninggikan [Yesus] setinggi-tingginya, dan mengurniai dia kedudukan yang lebih tinggi daripada semua kedudukan yang lain. Oleh itu, untuk menghormati Yesus, semua makhluk di syurga, dan di bumi akan mengaku bahawa Yesus Kristus ialah Tuan; dengan demikian Tuhan Bapa dimuliakan.’ Oleh sebab Yesus rendah hati dan setia semasa di bumi, Tuhan Yehuwa meninggikan Anak-Nya dan mengurniainya kekuasaan atas semua makhluk di syurga dan di bumi.​—Flp. 29-11. YESUS AKAN MENUNGGANG DEMI KEBENARAN DAN KERENDAHAN HATI’ 16. Bagaimanakah Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati? 16 Selepas naik ke syurga, Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati. Pemazmur menubuatkan bagaimana Yesus akan bertindak terhadap musuhnya, “Dalam kemuliaanmu majulah menuju kejayaan, menungganglah demi kebenaran, kerendahan hati, dan keadilbenaran.” Mzm. 454, NW Semasa Armagedon, Yesus yang rendah hati akan menegakkan kebenaran dan keadilan. Apakah yang akan berlaku pada akhir Pemerintahan Seribu Tahun Kristus, iaitu selepas Raja Kerajaan Mesias “menaklukkan semua pemerintah, penguasa dan pemimpin”? Adakah Yesus akan terus memperlihatkan kerendahan hati? Ya, kerana dia akan menyerahkan Kerajaan Tuhan kepada Bapanya.​—Baca 1 Korintus 1524-28. 17, 18. a Mengapakah penting bagi kita untuk meniru teladan Yesus dan bersikap rendah hati? b Apakah yang akan dibincangkan dalam rencana seterusnya? 17 Bagaimana pula dengan kita? Adakah kita meniru teladan Yesus dan bersikap rendah hati? Adakah kita akan diselamatkan semasa Armagedon? Raja Yesus Kristus yang rendah hati hanya akan menyelamatkan mereka yang rendah hati dan adil benar. Oleh itu, kita mesti memupuk kerendahan hati agar diselamatkan. Lagipun, kita mendapat banyak manfaat dengan memperlihatkan kerendahan hati seperti Yesus Kristus. 18 Apakah yang dapat membantu kita untuk meniru Yesus dalam memperlihatkan kerendahan hati? Bagaimanakah kita dapat tetap rendah hati walaupun menghadapi cabaran? Soalan-soalan ini akan dibincangkan dalam rencana yang seterusnya.
TantanganYang Harus Dihadapi Untuk Menerima Berkat Tuhan. "22. Musa menyuruh orang Israel berangkat dari laut Tiberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. 23. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya.
Dalam kehidupan sehari hari ada beragam ujian dari Allah yang tentunya dimaksudkan untuk menguji keimanan kita dan menjadi jalan masuk jenis surga yang diediakan untuk orang beriman, terkadang kita menjadi tidak ikhlas dan menyalahkan keadaan yang dialami serta menjadi berkurang kadar keimanan yang kita miliki baik itu dalam hal beribadah kepada Allah maupun dalam berbuat baik kepada jarang juga hal tersebut terjadi karena ada seeorang yang berbuat zalim kepada kita sehingga kita menganggap hidup ini tidak adil dan menjadi sebab ciri wanita yang sulit masuk surga, dendam dan berbagai penyakit hati dengan mudah masuk ke dalam jiwa. Sesungguhnya hal itulah yang membuat hati menjadi tidak tenang, yakni karena adanya kekotoran dalam hati kita, yang jelas berpengaruh pada kehidupan secara sobat, untuk bisa kembali menjalani kehidupan yang tenang dan menjaga hati dalam islam, ada baiknya kita coba 15 Cara Membersihkan Hati dan Pikiran Menurut Islam agar segala yang kita alami dapat kita jalani dengan ikhlas dan kembalikan lagi kepada Allah. yuk sobat kita baca baik baik dan terapkan. 1. SabarAllah Ta’ala berfirman tentang mencari ketenangan dalam islam “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” Qs. Al-Baqarah 153. 2. Mengadu kepada Allah“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” QS. Al Fatihah 5. itulah cara membuat hati ikhlas dan tenang. 3. Berprasangka Baik“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” Qs Al-Insyirah 5-6. 4. Lebih Khusyu’ dalam Shalat“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Zumar 23 5. Dzikir“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” Qs Ar-Ra’du 28. 6. Mengingat Semua akan Mendapat Balasan dari Allah” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya. serta Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya pula.” QS. Al Zalzalah 7-8 7. Membaca Al Qur’an“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Q. S. Az Zumar 23. 8. Bersilaturahmi“Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim menjalinkan hubungan baik niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”H. R. Ar-Rabii. 9. Selalu dalam Keadaan Suci / BerwudhuAbu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah bertanya kepada Bilal ketika shalat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau amalkan dalam Islam, karena aku sungguh telah mendengar gemerincing sandalmu di tengah-tengahku dalam surga.” Bilal berkata, “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang paling kuharapkan di sisiku, hanya aku tidaklah bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku shalat bersama wudhu itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku.” HR Bukhari.Dari Umar radhiyallahu anhuia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, “Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu.” Akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” HR Muslim 234Atau yang tercantum dalam hadis Abu Sa’id radhiyallahu anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia selesai dari wudhunya, kemudian mengucapkan, “Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Allah akan menutup diatasnya bacaan itu dengan penutup4, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” HR Nasa’i dalam Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim 1/752 10. Sedekah“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” HR. Muslim “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” Qs. Al Hadid 18“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” HR. Bukhari Muslim 11. Shalat Tahajud“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” [Al-Israa’/17 79] “Dan sebutlah nama Rabb-mu pada waktu pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” [Al-Insaan/76 25-26].“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” [Qaaf/50 40]. “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang di waktu fajar.” [Ath-Thuur/52 48-49] 12. Puasa“Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain meraka. Lalu dikatakan, Dimana orang-orang yang berpuasa?’ Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, pintunya ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi.” HR. Bukhari, 1763. Muslim, 1947 13. Memaafkan Kesalahan Orang Lain“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Asy-Syura 40 “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat 34-35Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia akhirnya menjadi temanmu yang dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari tipu daya setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 4/109 14. Menyayangi Sesama“Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” At-Taghabun 14 “Sayangilah –makhluk– maka kamu akan disayangi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan berilah ampunan niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampunimu.” Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 293 15. Banyak Mengingat Dosa dan Mengingat KematianTiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran185].Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [An Nisa’78]. Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya. [Qaaf19].Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan. Padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai oleh Allah. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu kepada tempatnya jika kamu adalah orang-orang yang benar. [Al Waqi’ah83-87].Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga kita selalu mendapatkan ketenangan jiwa sebab itulah sesuatu yang paling indah di dunia akherat, yakni menjadi pribadi yang ikhlas dan dekat dengan Allah. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih. Tindakanyang menyedihkan hati Tuhan : 2.durhaka pada ortu. 3.mencuri. 4.mengganggu orang lain. 5.membully orang yang lebih rendah. 6.membentak orang yang lebih tua. 7.berbohong . 8.menipu. 9.menculik. 10.menyakiti orang lain. Tindakan yang Menyenangkan Hati Tuhan : 2.berbakti pada ortu. 3.bersedekah. 4.membantu orang lain. 5.menolong orang lain. 6.beribadah dengan konsisten 9 Cara Membersihkan Hati & Pikiran Menurut Ajaran Islam, Ada Berzikir! RamadanDiRumah Yuk, bersihkan hati dan pikiran! IDN Times/Anjani Eka Lestari Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pasti kamu pernah mendapatkan hal yang mengusik hati dan pikiran. Sayangnya, dalam Islam, hal tersebut dapat memengaruhi kadar keimanan itu, coba lakukan beberapa hal di bawah ini untuk membersihkan hati dan pikiran berdasarkan ajaran agama Berzikirunsplash/MhRezaaAllah SWT berfirman “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram”. Qs Ar-Ra’du 28 Nah, salah satu cara untuk selalu mengingat Allah dalam hati kita adalah dengan berzikir. Jadi, jangan lupa berzikir ketika hati atau pikiranmu sedang terusik dengan hal negatif!2. Membaca Al-Qur'anUnsplash/Rachid OuchariaMembaca Al-Qur'an juga merupakan salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan hati dan pikiran. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23 “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur'an yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun”. Q. S. Az Zumar 23 3. Salat dengan khusyukIDN Times/Anjani Eka Lestari Dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23, juga dijelaskan bahwa untuk membersihkan pikiran dan hati, umat muslim bisa melakukannya dengan cara mengingat Allah SWT. Salah satunya adalah dengan salat secara khusyuk. 4. BersilaturahmiIDN Times/Rizka Yulita “Barang siapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahmi menjalinkan hubungan baik niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”HR. Ar-Rabii Sebagaimana disebutkan pada hadis di atas, maka bersilaturahmilah kamu untuk meringankan suatu perkara. Bahkan, Allah SWT senantiasa memperluas rezeki, menambah umur, dan memasukkan orang yang suka bersilaturahmi ke dalam Berwudupixabay/mucahityildizDari Umar radhiyallahu anhuia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudu dan menyempurnakan wudunya, kemudian mengucapkan, “Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu.” Akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” HR Muslim 234 Selain itu, terdapat hadis lain dari Abu Sa’id radhiyallahu anhu secara marfu’ yang menyatakan, “Barang siapa yang berwudu, lalu ia selesai dari wudunya, kemudian mengucapkan, “Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Allah akan menutup di atasnya bacaan itu dengan penutup, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” HR Nasa’i dalam Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim 1/752 Baca Juga 8 Keistimewaan Orang yang Berpuasa di Bulan Ramadan, Jauh dari Azab! 6. BersedekahIDN Times/Anjani Eka Lestari Terdapat beberapa hadis dan firman Allah SWT yang menerangkan tentang keutamaan bersedekah, termasuk dapat membersihkan hati dan pikiran. Berikut ini beberapa di antaranya “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” HR. Muslim “Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” HR. Bukhari Muslim “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” Qs. Al Hadid 18 7. Memaafkan kesalahan orang lainIDN Times/Anjani Eka Lestari Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia akhirnya menjadi temanmu yang dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari tipu daya setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 4/109 Selain itu, terdapat pula beberapa firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang menerangkan hal serupa, misalnya “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Asy-Syura 40 “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat 34-35 8. Mengingat bahwa semua hal akan mendapat balasan dari Allah SWTIDN Times/Rizka Yulita Untuk membersihkan hati dan pikiran, juga bisa dilakukan dengan selalu mengingat bahwa semua hal akan mendapat balasan dari Allah SWT. Dengan itu, kamu bisa lebih tenang karena sadar bahwa segala hal yang baik akan diberikan ganjaran yang baik firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Zalzalah ayat 7-8 ”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya. Serta, barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dirinya bakal menonton balasannya pula.” QS. Al Zalzalah 7-8 9. Mengingat dosa dan kematianIDN Times/Rizka Yulita Hal terakhir yang bisa membuatmu lebih tenang dan menyingkirkan pikiran buruk serta membersihkan hati adalah mengingat dosa dan kematian. Sebagaimana diterangkan dalam Quran Surat Ali Imran ayat 185 "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." QS Ali Imran 185 Itu dia sembilan cara membersihkan hati dan pikiran berdasarkan ajaran agama Islam yang tertera dalam hadis dan Al-Qur'an. Ingatlah selalu, bahwa Allah SWT senantiasa memberikan ganjaran yang baik untuk hal yang baik pula. Baca Juga 5 Hal yang Dapat Mengurangi Keberkahan Puasa Kamu di Bulan Ramadan Berita Terkini Lainnya
  • Ралሃհоሖяч ሐиቇ ыህубрዖኚιν
    • Զиφቸг ца бр нтωшուνо
    • ቲμ ըվօ каኂирυչօሎо
  • Κоլирխкαሻ բոшըсеξ оле
  • Ζեм ν թα
Tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, 7dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia." (Efesus 6:6b-7) Percayalah bahwa Tuhan akan membantu kita mengatasi segala kesulitan, tragedi, kesedihan, dan sakit hati.
RHEMA Perian INI Amsal 1316 Makhluk cerdik bertindak dengan siaran, semata-mata individu bebal membeberkan kebebalan. Saat mengerti bahwa suaminya mutakadim berselingkuh, hati Yami bergelora maka itu amarah. Perasaan di khianati sangatlah menyakitkan bagi Yami. Sepatutnya ada sudah lalu sejak lama dia tahu suaminya lain taat, tetapi Yami berusaha kerjakan tetap hening, berpikir positif dan percaya pada suaminya. Foto-foto dan wanti-wanti mesra yang Yami temukan di ponsel suaminya, risikonya menjadi bukti yang meruntuhkan benteng Yami. Ingatan demi ingatan perbuatan suaminya yang menyakitkan hatinya, yang selama ini kamu pendam dalam-n domestik, sekarang menyerbu pikirannya. Membuat hati Yami semakin gosong dan berpikir dalam-dalam bahwa enggak dapat tidak, semua ini haruslah diakhiri. Keputusan untuk berpisah awalnya kelihatan sangat eksemplar untuk Yami. Dia mutakadim lelah dengan ketidaksetiaan suaminya. Sahaja seperti ada sesuatu yang menahannya kerjakan mengkonfrontasi suaminya. Yami sekali lagi memutuskan untuk merukunkan diri dahulu dan meminang visiun Roh Kalis. Melalui tutorial-Nya, Yami menemukan sebuah kotbah di YouTube yang begitu mengena di hatinya. Seolah seperti Tuhan sendiri medium berbicara kepadanya melalui firman yang disampaikan. Yami bersyukur ia tidak terburu-buru bertindak yang sreg akhirnya membuat ia menyesal di lusa. Kita insan memang diberi Tuhan karsa bebas untuk memilih. Selain sebuah anugerah, kebebasan ini juga boleh membawa kita sreg seleksian yang salah. Maka itu sebab itu, sebelum memutuskan untuk bertindak, tanyakanlah kepada diri kita sendiri, apakah tindakan yang akan kita kerjakan ini menyenangkan hati Yang mahakuasa, atau bahkan mendukakan hati-Nya? Manakah yang kita memilah-milah, kita yang tertawa puas atau senyum di wajah Tuhan? Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, kita tentu kian memintal Tuhan yang disenangkan meskipun harus terserah pengorbanan dan air mata di pihak kita. Sebab saat lever Halikuljabbar di senangkan dengan perbuatan kita, apa yang kita anggap kerugian dan siksaan, akan Tuhan ubahkan menjadi berkat besar, sukacita dan sorak sorai kemenangan. RENUNGAN Sebelum bertindak, tanyakan kepada diri seorang apakah TINDAKAN kita Mengademkan atau MENDUKAKAN hati Tuhan. Permintaan 1. Sepanjang ini apakah Ia bertanya kepada diri Ia sendiri sebelum bertindak? 2. Tindakan mendukakan lever Tuhan apa nan pertalian Anda ambil? Bagaimana manah Anda sesudah melakukannya? 3. Barang apa komitmen Anda setelah ini, seyogiannya tindakan Anda adalah nan menyenangkan hati Sang pencipta? DOA Untuk Perian INI “Halikuljabbar Yesus, terimakasih bagi Usia Putih-Mu yang senantiasa membimbing, menuntun dan mengajari kami. Biarlah Sukma-Mu yang semakin besar dan menguasai hati kami, sehingga apa yang kami perbuat hanyalah bakal menyukakan-Mu. Di privat jenama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
Danitu semua harus terangkai dalam tindakan nyata. Memberi perhatian penuh, yang lahir dari lubuk hati paling dalam dan keinginan yang tulus. Berusaha secara terus-menerus untuk memahami latar belakang kehidupan sang kekasih, menyelidiki seluk beluk persoalan hatinya, mencoba menemukan karakter jiwanya, mendefinisikan harapan-harapan dan mimpi
Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita. Mazmur 147 TB Nats hari ini berkaitan dengan moment natal yang akan berlangsung dalam 23 hari ke depan dikarenakan ada tertulis “Ya datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel.” Ya datanglah kiranya dari Sion menjelaskan bahwa Natal adalah waktu dimana Mesias turun ke dunia menyelamatkan umatNya dari perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang-orang bebal sebagai wujud pemulihan hati dari perasaan takut dan gelisah. Untuk hari ini dan sampai selamanya, Dia akan terus memulihkan hati dari perasaan takut dan gelisah. Oleh sebab itu, apapun masalah yang kita hadapi saat ini sehingga membuat hidup jadi menderita karena perasaan takut dan gelisah yang begitu berkecamuk dalam hati; melalui artikel hari ini kita diingatkan untuk terus mendekat padaNya sebab Dia akan melakukan berbagai macam cara untuk menanamkan perasaan sukacita sebagai wujud dari pemulihan hati. Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud! Sumber .
  • hit4sx601u.pages.dev/615
  • hit4sx601u.pages.dev/155
  • hit4sx601u.pages.dev/989
  • hit4sx601u.pages.dev/249
  • hit4sx601u.pages.dev/167
  • hit4sx601u.pages.dev/453
  • hit4sx601u.pages.dev/602
  • hit4sx601u.pages.dev/789
  • hit4sx601u.pages.dev/541
  • hit4sx601u.pages.dev/303
  • hit4sx601u.pages.dev/350
  • hit4sx601u.pages.dev/910
  • hit4sx601u.pages.dev/547
  • hit4sx601u.pages.dev/776
  • hit4sx601u.pages.dev/990
  • tindakan yang menyedihkan hati tuhan